07 Maret 2022
10:11 WIB
Editor: Leo Wisnu Susapto
MAGELANG – Mantan Kepala Desa Karangkajen, Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, As'ari (60), menghibahkan tanah seluas empat hektare (ha) untuk pemukiman warga Dusun Diwak yang terdampak pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta.
As'ari di Magelang, Senin (7/3) mengatakan, lahan seluas empat hektare tersebut nantinya untuk pemukiman 75 keluarga warga Dusun Diwak, Desa Karangkajen. Mereka harus pindah dari tempat tinggal mereka karena terkena proyek jalan tol.
Pada kawasan lahan untuk pemukiman warga yang baru nanti, akan dilengkapi dengan kandang ternak sebagai pekerjaan sampingan warga.
"Warga Diwak pekerjaannya kebanyakan serabutan, maka biasa memiliki ternak sebagai tabungan, kalau ada kebutuhan. Misalnya, menyekolahkan anak, maka ternak bisa dijual," lanjut As’rari seperti dikutip daru Antara.
As'ari menuturkan, dia rela menghibahkan tanahnya kepada warga, karena sudah menjadi keluarga besar Dusun Diwak. Ditambah, warga yang tergusur juga tetap ingin tinggal dalam satu kampung.
"Kami sudah berpuluh-puluh tahun tinggal bersama dan yang membuka lahan di Dusun Diwak ini juga kakek kami. Dulu juga kepala desa tahun 1923 sampai tahun 1947 dan sekarang harus pindah masyarakat tetap ingin bersama-sama," sambung As’rari.
Warga mengaku keberatan kalau nanti harus tinggal terpencar-pencar.
"Saya mau pindah ke mana pun mereka mau mengikuti. Mereka tetap ingin menjadi satu keluarga besar Dusun Diwak," ulas As’rari menirukan permintaan warga tergusur.
Menurut As'ari, meskipun telah menghibahkan lahan tersebut, tetapi warga tetap berkeinginan untuk membayar lahan yang akan ditempati.
Ia berharap ke depan mudah-mudahan dengan pindah di tempat baru warga merasa lebih tenteram dan nyaman menjalani kehidupan sehari-hari.
Warga Dusun Diwak, Irfandi (56) mengatakan, saat ini warga kerja bakti untuk persiapkan membuat pemukiman. Sementara ini, yang dikerjakan terutama fasilitas umum seperti drainase dan jalan.
"Berdasarkan informasi warga satu dusun kami terkena proyek jalan tol. Dusun kami ada 75 kepala keluarga terdiri sekitar 500 warga," sebut dia.
Ia menyebutkan jarak kampung lama dengan lahan baru sekitar 500 hingga 600 meter.
"Lahan ini milik pribadi Haji As'ari. Beliau menghendaki lahan gratis sampai balik nama lahan juga gratis, tetapi warga ingin kalau bisa jangan gratis," sebut Irfandi.
Ia bersyukur dan berterima kasih atas hibah tanah ini sehingga tetap menjadi satu dan tidak kebingungan menghadapi dampak dari pembangunan tol.
Ia menyampaikan dalam konsultasi publik kemarin, bulan Maret ini akan dilakukan pemasangan patok as jalan dan batas tepi jalan.
Menurut dia, semua warga Dusun Diwak menerima pembangunan jalan tol dan telah menandatangani persetujuan.
Jalan tol Yogya-Bawen akan menghubungkan Semarang-Solo. Jalan tol ini diharapkan dapat mengurangi lalu lintas yang padat di jalan arteri, mendukung kawasan industri di koridor Ungaran - Bawen, serta pengembangan kawasan pariwisata Joglosemar. Jalan tol ini direncanakan akan memiliki 4 interchange dan beroperasi pada tahun 2023.