28 Oktober 2025
18:03 WIB
DPR Usul Pramugari Penerbangan Haji Pakai Seragam Syar'i
Maskapai asing yang terlibat dalam penerbangan haji Indonesia disyaratkan untuk menyertakan tiga kru Indonesia dengan pakaian Nusantara dalam pesawat
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Nofanolo Zagoto
Ilustrasi calon jemaah haji menuju pesawat terbang. Antara Foto/Nova Wahyudi
JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, mengusulkan agar pramugari penerbangan haji dan umrah mengenakan seragam sesuai syariat atau syar'i. Menurut dia, selama ini beberapa pramugari yang ikut disewa sepaket dengan maskapai masih mengenakan rok pendek.
Ia memahami penyewaan penerbangan haji dari dalam dan luar negeri tidak hanya mencakup maskapai, melainkan juga kru pesawat. Maka dia meminta agar maskapai asing yang disewa untuk penerbangan haji Indonesia harus berstandar Nusantara.
"Salah satunya dengan menyertakan pramugari dari Indonesia agar komunikasi dengan jemaah lebih nyaman dan seragamnya syar'i," ujar Marwan di Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/10).
Marwan menambahkan, terkait pakaian atau seragam pramugari yang tidak sesuai syariat juga terjadi di maskapai dalam negeri, tidak hanya maskapai asing. Menurut dia, banyak jemaah yang terganggu pandangannya karena pramugari mengenakan seragam pendek.
"Kita meninjau itu ya kurang pas, lah, penampilannya kurang. Tentu jemaah kita dari kampung-kampung takut, lah. Ini nanti kita bahas ya," jelas Politikus PKB ini.
Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanul Haq, juga menyetujui usulan tersebut. Menurutnya, pesawat penerbangan haji itu harus berstandar ekonomi dan standar teknis serta syariat, termasuk pakaian yang dikenakan kru maskapai.
"Usulan ini bagus di kesimpulan ini, serta tambahkan tadi yang ketua (Marwan Dasopang) usulkan, kru yang memenuhi standar syariat," ucap Maman.
Menanggapi hal itu, Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan bahwa penyertaan kru Indonesia dalam maskapai asing sejatinya sudah disyaratkan. Misalnya dalam Saudi Airlines, maskapai harus menyertakan tiga kru Indonesia dengan pakaian Nusantara.
"Untuk maskapai asing dalam hal ini Saudia, itu minimal tiga orang dari Indonesia. Kemudian kalau yang maskapai Indonesia, semuanya dari Indonesia," jelas Dahnil.