24 Oktober 2025
13:37 WIB
DPR Sikapi Rencana Siswa Belajar Bahasa Portugis
Belajar bahasa asing bagi siswa, seperti bahasa Portugis mesti relevan dengan kebutuhan masa depan siswa.
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Leo Wisnu Susapto
Wisatawan asing asal Belanda Iris Uijttewaal (kanan) mengajar Bahasa Indonesia sekaligus Bahasa Inggris pada wisatawan asing dan anak-anak Kampung Arborek Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Rabu (27/10/2021). ANTARAFOTO/Olha Mulalinda. |
JAKARTA - Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifuddin menyambut baik upaya pemerintah untuk memperbaiki kompetensi bahasa asing peserta didik dalam negeri. Namun, ia mengingatkan agar bahasa asing yang dipilih, seperti Bahasa Portugis, relevan dengan kebutuhan masa depan siswa.
Menurutnya rencana Presiden Prabowo Subianto memasukkan Bahasa Portugis sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah-sekolah Indonesia mesti dikaji ulang.
"Perlu dipastikan bahwa pengajaran Bahasa Portugis, seperti juga bahasa asing lainnya, memiliki dasar yang jelas, baik dari segi manfaat strategis, hubungan diplomatik, maupun relevansinya dengan kebutuhan masa depan siswa," kata Hetifah saat kepada wartawan, Jumat (24/10) di Jakarta.
Hetifah menilai perlu ada kajian dari Kementerian Pendidikan terlebih dahulu terkait dampak implementasinya terhadap kurikulum dan potensi kerja sama dengan negara-negara berbahasa Portugis seperti Brasil, Portugal, dan Timor Leste.
"Prinsipnya kami mendukung kebijakan pendidikan yang memperkuat daya saing global pelajar Indonesia, selama dilakukan dengan perencanaan matang," ucap Politikus Partai Golkar ini.
Baca juga: Membentengi Bahasa Agar Tak Terdegradasi Dari Gen Z
Senada, Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani juga mengingatkan perlunya memastikan bahwa pengajaran Bahasa Portugis memiliki dasar yang jelas.
Menurut Lalu Hadrian, kebijakan pendidikan bahasa asing harus dirancang dengan perencanaan yang matang agar mampu memperkuat daya saing global pelajar Indonesia tanpa mengabaikan bahasa Indonesia dan bahasa daerah sebagai identitas nasional.
"Kami mendukung dan tetap menjaga prioritas bahasa Indonesia serta bahasa daerah sebagai identitas bangsa," tegasnya.
Ketua DPW PKB NTB ini juga menyatakan dukungan penuh terhadap langkah dan rencana Presiden Prabowo Subianto dalam memperluas pengajaran bahasa asing di sekolah-sekolah.
"Pada prinsipnya kami sangat mendukung langkah dan rencana Presiden Prabowo Subianto. Mendiktisaintek dan Mendikdasmen harus segera menerjemahkan keputusan Presiden tersebut agar bisa segera diterapkan di sekolah-sekolah," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berencana menerapkan Bahasa Portugis sebagai salah satu pelajaran bahasa yang akan diajarkan di sekolah-sekolah Indonesia.
Usulan itu disampaikan Prabowo saat menjamu Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dalam pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Kamis (23/10).
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengatakan Brasil merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia. Oleh sebab itu, kata dia, bahasa resmi Brasil akan diajarkan di sekolah-sekolah Indonesia.
"Sebagai bukti bahwa kami memandang Brasil sangat penting, saya telah memutuskan bahwa bahasa Portugis akan menjadi salah satu prioritas bahasa disiplin Pendidikan Indonesia," kata Prabowo.