25 Mei 2023
15:28 WIB
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR, Daniel Johan meminta, pemerintah memastikan dan menjelaskan detail bahwa Virus Flu Babi Afrika (African Swine Fever/ASF) tidak menular ke manusia.
Daniel menyebutkan jaminan keamanan dari pemerintah ini menjadi penting untuk meredakan kekhawatiran masyarakat. Sebab, kasus ASF terus meningkat, contohnya di Luwu Timur mencapai 17.105 dalam satu pekan.
“Pemerintah harus bisa menjelaskan secara mendetail bahwa penyakit ini tidak menular kepada manusia agar tidak menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat," ulas politisi PKB itu dalam keterangan tertulis, Kamis (25/5).
Dia menjelaskan, pemerintah perlu menggencarkan sosialisasi dan edukasi demi meningkatkan keamanan di masyarakat. Misalnya penjelasan terkait ciri-ciri hewan yang terpapar virus tersebut dan bagaimana penanganan pertama.
"Terutama kepada peternak, agar para peternak bisa mengantisipasinya dan menanggulangi jika terjadi penyakit. Saya kira ini efektif," imbuh dia.
Legislator dari Dapil Kalimantan Barat tersebut juga menekankan pentingnya vaksin bagi hewan ternak babi sebagai langkah antisipasi penyebaran virus. Selain itu, pemberian vitamin untuk babi melalui para peternak di daerah rawan.
Terlebih, penyebaran virus yang sudah cukup masif ini sudah menyebabkan ekspor daging babi dari Indonesia menurun. Imbasnya, pemasukan masyarakat pun ikut menurun.
"Masyarakat yang sudah susah, jangan dibuat susah lagi karena kurangnya penanggulangan permasalahan kesehatan pada hewan ternak,” tutur dia.
Akibat temuan virus demam babi Afrika di Indonesia, nilai ekspor babi Indonesia ke beberapa negara seperti Singapura dilaporkan mengalami penurunan hingga lebih dari 50%.
Sebagai salah satu komoditi yang mendongkrak devisa negara, pemerintah mestinya memiliki solusi penanggulangannya. Baik dari pencegahan penyebaran, penanganan terhadap hewan yang sakit dan antisipasi terhadap virus lainnya.
Di sisi lain, Daniel mengingatkan pelaku industri dan peternak untuk tidak menjual hewan babi yang terindikasi terinfeksi demam babi Afrika. Sambil melakukan pengawasan dengan ketat di wilayah-wilayah komoditas babi.
“Jangan sampai ditemukan adanya hewan yang terjangkit virus dijual di pasaran. Random check harus terus dilakukan di peternakan maupun di tempat-tempat yang menjual daging babi,” ucap Daniel.
Kepada masyarakat yang biasa mengonsumsi babi, Daniel mengimbau untuk selalu waspada saat membeli daging. Jika daging bagi dijual murah atau jauh dari harga normal, masyarakat diminta untuk menaruh kecurigaan.
"Dan pastikan saat mengelola daging harus dimasak secara matang sempurna,” pungkas Daniel.