c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

18 Juni 2025

20:21 WIB

Densus 88 Dalami Kasus Ancaman Bom Pesawat Saudi Airlanes

Polri berkoordinasi dengan pihak keamanan Arab Saudi untuk menyelidiki ancaman bom terhadap Saudi Airlines, terlebih ancaman bom dikirimkan melalui email yang terdeteksi berasal dari Mumbai, India

Penulis: James Fernando

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Densus 88 Dalami Kasus Ancaman Bom Pesawat Saudi Airlanes</p>
<p>Densus 88 Dalami Kasus Ancaman Bom Pesawat Saudi Airlanes</p>

Arsip - Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana. ANTARA/Bambang Dwi Marwoto

JAKARTA - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mendalami kasus ancaman bom yang sempat ditujukan pada maskapai penerbangan Saudi Airlines. Ancaman ini dikirim melalui surat elektronik atau email ke pesawat yang membawa jemaah haji tersebut.

PPID Densus 88 Antiteror Polri, Ajun Komisaris Besar Polisi Mayndra Eka Wardhana mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih melakukan investigasi dan penyelidikan terkait pengiriman email berisi ancaman bom tersebut.  

"Memang kami dari awal telah merespons itu dengan pengembangan. Tapi sampai saat ini belum ditemukan," kata Mayndra, di Jakarta, Rabu (18/6).

Densus 88 menggandeng otoritas internasional untuk mengusut tuntas kasus ini. Polri juga berkoordinasi dengan pihak keamanan Arab Saudi. Sebab, ancaman tersebut dikirimkan pelaku melalui email yang terdeteksi dari Mumbai, India.  

"Itu dari email kami lihat apakah ada ancaman potensi dari dalam negeri atau luar negeri. Kami berkoordinasi dengan Saudi. Ini kan objek yang diancam itu asetnya Saudi yang ada di Indonesia. Saudi Airlines kan asetnya Saudi ya, bahwa itu adalah benar maskapai itu diancam," tambah Mayndra.

Kemarin, pesawat penumpang Saudi Airlines SI-576 penerbangan Jeddah - Jakarta mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut).

Pendaratan itu terpaksa dilakukan pilot karena menerima adanya teror ancaman bom. PGS Corporate Secretary Group Head In Journey Airports, Anak Agung Ngurah mengatakan, peristiwa bermula saat pesawat Saudia Airlines SV-5726 berangkat dari Jeddah, Arab Saudi, dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta Tangerang.

Saat berada di udara, pilot menerima ancaman yang diduga membahayakan penumpang pesawat. Karena itu, pilot memutuskan mengalihkan pendaratan ke bandara terdekat.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatra Utara, Komisaris Besar Ferry Walintukan mengatakan, saat menyisir seluruh bagian pesawat, polisi tidak menemukan benda yang mencurigakan.
 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar