c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

28 September 2024

10:52 WIB

Buta Aksara di Indonesia Turun

Susenas 2023, catat penurunan signifikan angka buta huruf di rentang usia 15-59 tahun.

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Buta Aksara di Indonesia Turun</p>
<p>Buta Aksara di Indonesia Turun</p>

Ilustrasi kegiatan belajar aksara bagi perempuan dewasa. kampungkb.bkkbn,go.id.

JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan, angka buta aksara pada penduduk usia 15-59 tahun menurun cukup signifikan pada tahun 2023. Hal ini berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023.

“Angka buta aksara 2022 adalah 1,51% (2,8 juta orang), sedangkan angka buta aksara tahun 2023 adalah 1,08% (1,9 juta orang)," papar Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Kemendikbudristek, Baharudin, dalam keterangan tertulis, Jumat (27/9) malam.

Menurut dia, capaian itu merupakan hasil dari berbagai upaya dan kerja sama antarpihak dalam memberantas buta aksara, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah.

Baharudin merinci, upaya itu mencakup pengembangan kurikulum dan modul pembelajaran pendidikan keaksaraan, verifikasi sasaran dan pendampingan program Bantuan Pemerintah BOP Keaksaraan, dan kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam percepatan penuntasan buta aksara di daerah kantong buta aksara.

Selain itu, ada sejumlah upaya yang dilakukan sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar. Ini mencakup pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM), pendistribusian buku bacaan bermutu, pemenuhan sarana belajar literasi untuk anak berkebutuhan khusus, hingga peningkatan sarana dan literasi pada Taman Bacaan Masyarakat.

 

“Kami juga selalu membantu proses penurunan buta aksara ini melalui pengolahan data melalui Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin)," tambah Baharudin.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUDDikdasmen), Iwan Syahril mengatakan, kemajuan keberaksaraan atau literasi dan numerasi merupakan salah satu indikator kemajuan pembangunan masyarakat. Masyarakat yang melek aksara mampu melahirkan bangsa yang lebih unggul dan mandiri.

“Oleh karena itu, meningkatkan literasi masyarakat juga merupakan jalan untuk meningkatkan kesejahteraan,” pungkas Iwan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar