c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

12 Februari 2024

15:26 WIB

Bulog Salurkan Bantuan Pangan Beras Usai Pencoblosan

Bulog menyalurkan bantuan pangan beras sehari setelah pencoblosan.

Editor: Leo Wisnu Susapto

Bulog Salurkan Bantuan Pangan Beras Usai Pencoblosan
Bulog Salurkan Bantuan Pangan Beras Usai Pencoblosan
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi (kanan) dan Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamuthi (kiri) menyampaikan keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (12/2/2024). ANTARA/Yashinta Difa.

JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamuthi memastikan, penyaluran bantuan pangan beras akan dilanjutkan pada 15 Februari, setelah pemungutan suara Pemilu 2024.

“Bantuan pangan jalan lagi tanggal 15 Februari,” kata Bayu ketika ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin (12/2).

Sebelumnya, pemerintah memutuskan menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan bersumber dari stok Cadangan Beras Pemerintah yang dikelola Bulog. Penghentian itu terjadi itu pada 8-14 Februari 2024 untuk menghormati penyelenggaraan pemilu.

Penghentian bantuan pangan jelang masa tenang dan pencoblosan suara Pemilu 2024 juga sekaligus menegaskan bahwa tidak ada politisasi bantuan pangan.

Menurut Bayu, stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini sebanyak 1,189 juta ton.

Selain itu, pemerintah telah mengalokasikan dua juta ton beras dari impor, yang baru terealisasi 500 ribu ton.

Bayu menyebut persiapan panjang perlu dilakukan untuk mengamankan stok beras nasional. Terutama, ketika menghadapi paceklik yang diperkirakan terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Oktober.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memperkirakan produksi beras nasional sesuai Survei Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) pada panen raya Maret mendatang bisa melebihi 34 juta ton.

“Artinya, bulan Maret kita harapkan harga beras bisa turun sedikit,” harap Kepala Bapanas.

Selama masa panen tersebut, kata dia, Bapanas dan Kementerian Pertanian akan berkoordinasi mempersiapkan penyerapan yang optimal guna mencegah jatuhnya harga di tingkat petani.

Untuk tahun 2024, Bayu menyampaikan telah lapor kepada Presiden, keperluan beras nasional sekitar 30,5 juta ton. Lalu, Mentan sepakat kegiatan ekonomi ini sebaiknya jangan ada di Vietnam dan Thailand, tapi harus ada di Indonesia.

Pemerintah juga fokus menjaga harga di tingkat petani tidak jatuh, terutama saat panen raya. Berdasarkan proyeksi, panen raya diperkirakan terjadi pada Maret 2024 dengan produksi beras mencapai 3,51 juta ton.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar