c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

NASIONAL

31 Oktober 2024

09:49 WIB

BRIN Tanggapi Hasil Survei Pilkada Jakarta

Hasil survei dua lembaga untuk Pilkada Jakarta berbeda jauh. BRIN beri saran masyarakat akan produk lembaga survei yang bakal marak.

Penulis: Aldiansyah Nurrahman

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>BRIN Tanggapi Hasil Survei Pilkada Jakarta</p>
<p>BRIN Tanggapi Hasil Survei Pilkada Jakarta</p>

Ketiga Calon Gubernur Jakarta. Sumber: AntaraFoto/dok.

JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merespons dua hasil survei Pilkada Jakarta oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking yang menuai polemik karena hasilnya kontras.

Peneliti Pusat Riset Politik BRIN, Mouliza Kristhoper Donna Sweinstani menilai, mendekati pilkada lembaga survei akan banyak mengeluarkan hasil surveinya dan hasilnya bisa variatif. 

Namun, dia mengingatkan masyarakat untuk tidak begitu saja percaya terhadap persepsi publik yang dipotret lembaga survei itu. Masyarakat harus teliti dalam melihat hasil survei.

“Dia menggunakan metodenya apa, atau funding-nya itu siapa, karena itu penting,” jelas dia, kepada Validnews di Kampus BRIN, Jakarta Selatan, Rabu (30/10).

Mouliza juga menjelaskan mengenai bandwagon effect atau efek ikut-ikutan yang terjadi kepada masyarakat akibat dari hasil survei.

Karena munculnya efek ikut-ikutan inilah, lembaga survei kini tidak boleh memberikan hasil survei mendekati hari pemilihan.

“Sekarang kalau mau survei jauh-jauh hari, buat melihat elektabilitas itu. Karena memang survei-survei opini publik, itu bisa memberikan bandwagon effect atau efek ikut-ikutan dan itu yang bisa mengacaukan kita dalam memberikan pendidikan terhadap pemilih,” papar dia.

Untuk itu, ia meminta kepada lembaga survei agar terbuka, baik soal metodologis yang digunakan maupun pendana surveinya.

“Kita sebagai masyarakat juga harus teredukasi, kita harus selalu mau kepo. Ini lembaga survei ini sebenarnya punya siapa, metodenya kayak apa supaya kita tidak terjebak di bandwagon effect,” pungkasnya.

Sebagai informasi, hasil survei pilkada LSI dan Poltracking menjadi polemik karena dalam survei yang waktunya berdekatan, tapi hasilnya berbeda.

LSI menggelar survei pada 10-17 Oktober 2024. Sedangkan, Poltracking Indonesia melakukan survei pada 10-16 Oktober 2024.

Hasilnya, survei LSI menunjukkan elektabilitas pasangan Pramono Anung-Rano Karno untuk sementara waktu tertinggi, yakni dipilih 42,6% responden. Sedangkan, paslon Ridwan Kamil-Suswono berada di posisi kedua, dengan tingkat keterpilihan 37,4%.

Sedangkan, hasil survei Poltracking menempatkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono unggul dengan tingkat keterpilihan 51,6%. Lalu, pasangan Pramono-Rano berada di urutan kedua dengan elektabilitas 36,4%.

Sementara, pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto di kedua survei tersebut ada di posisi buncit.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar