13 September 2025
08:09 WIB
BMKG Ingatkan Kejadian Banjir dan Longsor Beruntun
Banjir dan longsor beruntun di Indonesia akibat puncak musim hujan yang berbeda di Indonesia.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi-Cuaca mendung. AntaraFoto/Asprilla Dwi Adha.
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi banjir dan longsor pada musim hujan medio 2025/2026 yang dapat terjadi beruntun karena puncak hujan di setiap wilayah berlangsung pada waktu yang berbeda.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, sebagian besar wilayah Sumatra dan Kalimantan diprediksi mengalami puncak hujan pada November hingga Desember 2025. Sedangkan Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua diperkirakan akan terjadi pada Januari hingga Februari 2026.
“Dengan begitu potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor ini tidak serempak, tetapi bergelombang, mengikuti periode puncak hujan masing-masing wilayah,” kata dia di Jakarta, Jumat (12/9).
Baca juga: Bali Kini Status Darurat Bencana Akibat Banjir
Meskipun rata-rata curah hujan bulanan diperkirakan normal, kata dia, kejadian ekstrem tetap berpotensi terjadi. Seperti, lanjut dia, banjir disertai longsor yang melanda Bali, dimana curah hujan satu bulan penuh bisa turun hanya dalam sehari dengan intensitas mencapai 380 milimeter.
Dia menambahkan secara umum musim hujan diperkirakan berlangsung sejak Agustus 2025 hingga April 2026. Tetapi, sebagian besar wilayah akan mengalami sifat hujan normal, namun sejumlah daerah diperkirakan berpotensi menerima hujan di atas normal atau lebih basah dari biasanya.
"Kondisi curah hujan di atas normal ini berdasarkan data yang kami punya, Pulau Jawa dan bergeser ke daerah di bagian barat, patut memberikan atensi khusus," kata Dwikorita dikutip dari Antara.
Dengan begitu, lanjut dia, kementerian dan lembaga (K/L) serta pemerintah daerah hingga tingkat pemerintahan desa diharapkan bisa meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi puncak hujan yang panjang ini. Antara lain melalui pembersihan saluran air, persiapan jalur evakuasi, serta edukasi masyarakat di daerah rawan banjir dan longsor.
BMKG juga merekomendasikan agar sektor pertanian perlu menyesuaikan pola tanam agar tidak bertepatan dengan puncak musim hujan, sementara sektor energi diimbau mengoptimalkan pengelolaan waduk sejak awal musim.
Selain itu sektor kesehatan diingatkan terhadap potensi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Desember 2025 hingga Januari 2026 seiring dengan kelembaban udara yang tinggi hingga lebih dari 80%.
"Terpenting adalah bagaimana masyarakat bisa terlibat aktif sehingga dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir sekecil-kecilnya," ujar Dwikorita.