c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

10 November 2025

17:52 WIB

BMKG Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem

BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan saluran drainase berfungsi baik untuk mengurangi risiko genangan dan banjir saat cuaca ekstrem

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>BMKG Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem</p>
<p>BMKG Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem</p>

Ilustrasi awan tebal menyelimuti Jakarta. Antara Fo to/Muhammad Adimaja


JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem selama sepekan ke depan tanggal 10-16 November 2025. Cuaca ekstrem ini dapat memicu bencana hidrometeorologi seiring dengan peningkatan potensi curah hujan tinggi di sejumlah wilayah.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan, peningkatan intensitas hujan dipicu oleh aktifnya berbagai faktor dinamika atmosfer berskala global, regional, hingga lokal. Gabungan dinamika atmosfer itu diprediksi meningkatkan potensi cuaca ekstrem dan memicu bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

“Beberapa faktor utama yang berperan pada dinamika cuaca periode ini antara lain Siklon Tropis FUNG-WONG, aktivitas Madden–Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Ekuator yang diprediksi masih aktif di wilayah Indonesia hingga pertengahan November 2025,” terang Guswanto melalui keterangan pers di Jakarta, Senin (10/11).

Dia melanjutkan, menghadapi kondisi itu masyarakat perlu tetap tenang dan mewaspadai perubahan cuaca mendadak seperti hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang. Selain itu, masyarakat perlu menghindari aktivitas di ruang terbuka saat hujan petir dan menjauhi pohon besar serta bangunan rapuh.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan saluran drainase berfungsi baik untuk mengurangi risiko genangan dan banjir. Lalu, peningkatan curah hujan diprakirakan berdampak bagi nelayan dan pengguna transportasi laut, sehingga perlu kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi di Samudra Hindia sebelah barat Sumatra hingga selatan Jawa, Laut Banda, Laut Flores, dan Laut Arafura.

Sementara itu, Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani menambahkan, berdasarkan analisis BMKG, pada 10-12 November hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sebagian besar Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara.

Lalu, potensi hujan lebat hingga sangat lebat (SIAGA) berpotensi terjadi di Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara itu, potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sumatera Barat.

Selanjutnya, pada 13–16 November 2025 potensi hujan dengan kategori lebat hingga sangat lebat (SIAGA) masih akan terjadi di Bengkulu, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

Adapun potensi hujan sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua.

Terakhir, potensi angin kencang masih akan terjadi di Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, NTB, Bali, Jakarta, dan Banten.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar