c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

17 November 2025

14:47 WIB

BGN Sebut SPPG Kini Tak Pilih Ikan

Bahan baku ikan untuk MBG tak dipilih SPPG setelah marak kejadian keracunan beberapa waktu lalu.

Penulis: Aldiansyah Nurrahman

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>BGN Sebut SPPG Kini Tak Pilih Ikan</p>
<p>BGN Sebut SPPG Kini Tak Pilih Ikan</p>

Ilustrasi-Menu makanan khas daerah dari ikan laut pada Festival Kuliner Tradisional 20 19 di Taman Sulthanah Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Aceh, Jumat (5/7/2019). Antara Foto/Irwansyah Putra.

JAKARTA - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang mengatakan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) lebih memilih menggunakan bahan baku berupa telur dan ayam dibandingkan ikan sejak kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Karena biasanya banyak kejadian-kejadian luar biasa itu disebabkan oleh ikan, misalnya karena tidak semua anak-anak tahan ikan, tapi anak-anak hampir semua tahan dengan ayam maupun telur,” jelasnya, di dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025, di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (17/11).

Hal itu membuat penggunaan telur dan ayam untuk SPPG meningkat. Akibatnya, Nanik mengungkapkan, sejumlah daerah mengalami peningkatan harga untuk dua komoditas tersebut.

Untuk itu, menurut dia, penting agar pemerintah daerah (pemda) memastikan ketersediaan kebutuhan bahan-bahan pokok tercukupi di masyarakat.

“Jangan sampai bahan baku ini menyebabkan nanti inflasi tinggi. Rakyat yang tidak menerima MBG atau rakyat lain bisa menjerit. Apalagi ini akan Natal dan tahun baru, Imlek, Lebaran,” jelas dia.

Baca juga: Ironi Konsumsi Ikan Di Negara Maritim 

Lebih jauh, ia menyampaikan, tak hanya telur dan ayam yang naik harganya, sejumlah sayuran juga mengalami kenaikan harga.

“Mungkin ahli gizinya atau tenaga gizinya ini masih textbook, jadi belum berani banyak diversifikasi, sehingga yang sekarang naik itu adalah buncis, kacang panjang, wortel, dan pakcoy,” jelas dia.

Sementara itu, Wamendagri Bima Arya mengatakan, kebutuhan bahan baku menjadi momentum untuk menggenjot suplai atau produksi. Hal ini sesuai yang diharapkan Presiden Prabowo Subianto.

“Jangan sampai kemudian daerah-daerah tidak siap nanti menimbulkan persoalan baru. Jadi ini adalah tantangan bagi kita semua tentu untuk membangun ekosistem,” ucap dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar