c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

30 Januari 2024

10:44 WIB

Bansos Cadangan Beras Pemerintah Mulai Januari 2024

Bansos cadangan beras diberikan pemerintah karena harga beras naik dan disalurkan untuk 22 juta penerima manfaat.

Editor: Leo Wisnu Susapto

Bansos Cadangan Beras Pemerintah Mulai Januari 2024
Bansos Cadangan Beras Pemerintah Mulai Januari 2024
Presiden Joko Widodo berdialog dengan warga saat mengunjungi gudang Bulog DIY di Kalasan, Sleman, D.I. Yogyakarta, Senin (29/1/2024). Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko

BANTUL - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, penyaluran bantuan sosial berupa bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada warga yang berhak menerima manfaat akan diberikan pada Januari, Februari, dan Maret 2024.

"Bapak-ibu semua sudah terima yang 10 kilogram ya, sudah ya? Ada yang belum? Ini nanti akan diberikan bulan Januari, Februari Maret," kata Presiden Jokowi saat menyapa para penerima dalam kunjungan kerja ke Gudang Bulog Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (30/1).

Kepala Negara lantas menanyakan kepada para masyarakat penerima bantuan apakah menyetujui bantuan pangan beras akan diberikan lagi bulan ke depan.

"Setuju mboten (tidak)? Yang tidak setuju angkat tangan!" kata Presiden Jokowi yang disambut teriakan setuju oleh para warga Kabupaten Bantul yang hadir pada acara itu.

Presiden Jokowi kemudian melanjutkan pernyataan bahwa setelah bulan Maret, akan dilanjutkan lagi bantuan pangan beras tersebut untuk bulan April, Mei, dan Juni.

"Setuju mboten? Yang tidak setuju boleh tunjuk jari! Kalau ada, atau silakan maju saya beri sepeda," kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga mengatakan, setelah bantuan pangan beras untuk Juni disalurkan, pemerintah akan menghitung anggaran lagi untuk melanjutkan pemberian bantuan.

"Nanti setelah Juni saya akan hitung lagi APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Nasional) kita, kalau memungkinkan akan dilanjutkan lagi," kata Presiden Jokowi.

Pada kesempatan itu Presiden Jokowi juga menanyakan kepada warga tentang Bantuan Langsung Tunai (BLT) El-Nino, yang kemudian dijawab sebagian warga bahwa mereka tidak menerima bantuan tersebut.

"Ya memang itu tidak semuanya, BLT El-Nino tidak semuanya, tapi ini bulan Januari, Februari, Maret, juga akan diberikan lagi. Pasti ada sepuluh orang yang ada di sini pasti ada yang dapat," ungkap Presiden Jokowi.

Alasan Penyaluran Bansos Beras
Presiden Jokowi mengemukakan alasan pemerintah memberikan bantuan pangan tersebut, yakni karena terjadi kenaikan harga beras akibat kegagalan panen di hampir semua negara.

“Semua negara itu harga berasnya terkerek naik semuanya, naik. Karena apa? Panennya banyak yang gagal, panennya banyak yang puso,” ujar Presiden di Gudang Bulog Purwomartani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin (29/2).

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyatakan, kegagalan panen tersebut akibat perubahan iklim. Menyebabkan 22 negara menghentikan kebijakan ekspor berasnya dan lebih memprioritaskan beras untuk kebutuhan di dalam negerinya.

“Oleh sebab itu, kita kesulitan untuk membeli beras di negara-negara lain karena beras mereka dipakai sendiri untuk rakyatnya,” imbuhnya.

Kepala Negara menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi. Dengan demikian, diharapkan suplai beras menjadi melimpah sehingga harga beras bisa ditekan lagi.

“Kalau produktivitas padi kita turun seperti tahun kemarin, harga pasti otomatis naik karena suplainya tidak cukup, otomatis harga pasti naik. Itu kejadian di semua negara,” ungkap dia.

Pemerintah memberikan bantuan pangan berupa beras seberat 10 kilogram per bulan kepada sekitar 22 juta penerima manfaat. 

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut yaitu Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar