13 Mei 2025
16:07 WIB
Atasi Tawuran, Gubernur Pramono Bakal Gelar Manggarai Bersholawat
Manggarai Bersholawat sebagai salah satu cara mengatasi tawuran di Manggarai yang selalu berulang tanpa pendekatan represif.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo saat dijumpai di Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.
JAKARTA - Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung Wibowo, berencana membuat program “Manggarai Bersholawat”. Rencana ini sebagai salah satu upaya untuk menyelesaikan tawuran yang kerap terjadi di kawasan itu.
Menurut Pramono, saat dijumpai di Jakarta Pusat, Selasa (13/5), salah satu faktor pemicu maraknya tawuran di wilayah tersebut karena ketidakberuntungan anak-anak muda di sana.
“Banyak yang belum punya pekerjaan tetap. Lalu sarana olahraga dan fasilitas lainnya juga kurang termanfaatkan. Sehingga saya akan mengagas apa yang dinamakan 'Manggarai Bersholawat',” kata Pramono dikutip dari Antara.
Pramono mengatakan, akan mengundang kelompok-kelompok yang bertikai di sana untuk duduk bersama.
Dia menjelaskan, pendekatan yang digunakan dalam program ini bersifat kultural dan keagamaan.
Baca juga: Pramono Minta Satpol PP dan Polri Cegah Tawuran
Dia menilai, tawuran yang terjadi tak bisa semata diselesaikan dengan cara-cara represif. Pendekatan dengan duduk bersama dan berdialog antarwarga dari RW-RW yang kerap berseteru dapat mengurai akar masalah yang sebenarnya.
“Kita cari tahu apa akar masalahnya. Nggak bisa hanya menyalahkan saja,” kata Pramono.
Gubernur Jakarta menekankan, program Manggarai Bersholawat akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, majelis taklim dan pemangku kepentingan lainnya.
Ia juga telah menginstruksikan Wali Kota Jakarta Selatan untuk segera mempersiapkan pelaksanaannya.
“Karena mayoritas warga Manggarai itu, muslim, rajin salat, tapi tawuran juga sering. Nah, ini kita luruskan bersama-sama, dengan pendekatan keagamaan,” ujar Pramono.
Saat ditanya apakah program serupa akan diterapkan di wilayah lain, Pramono menjawab bahwa saat ini Manggarai Bersholawat menjadi percontohan.
“Ini baru contoh saja. Tentunya yang lain akan menyusul,” kata Pramono.