30 Agustus 2024
20:27 WIB
Anies: Pilkada Harusnya Mencerminkan Aspirasi Daerah
Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan menyayangkan, Pemilihan kepala daerah (pilkada) selama ini masih mencerminkan aspirasi skala nasional, bukan daerah
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Nofanolo Zagoto
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Antara Foto/Bayu Pratama S
JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan mengatakan, kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) seharusnya mewakili atau mencerminkan aspirasi masyarakat di daerah. Namun, pilkada selama ini masih mencerminkan aspirasi skala nasional.
"Pilkada ini kan pemilihan di tingkat daerah yang harusnya mencerminkan aspirasi daerah, bukan aspirasi puncak nasional. Tapi, kenyataannya tidak selalu semua berjalan seperti itu," kata Anies di kanal YouTube Anies Baswedan, Jumat (30/8).
Ia menjelaskan, di banyak daerah calon yang diinginkan publik sempat tertutup jalannya karena ambang batas pencalonan pilkada 20% bagi setiap parpol. Kemudian peluang itu terbuka dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menurunkan ke 7,5%.
Hasilnya, kata Anies, para elite dipaksa oleh Konstitusi untuk membuka jalan bagi calon yang diinginkan masyarakat daerah. Menurutnya, putusan MK tersebut memberi kesempatan luas dalam memperbaiki kualitas demokrasi ke depannya.
Ironisnya, masih ada partai politik di daerah yang tidak memanfaatkan peluang itu dalam mengakomodir aspirasi masyarakat daerah. Jadi, sebagian daerah pun tidak diwakilkan oleh calon yang diinginkan masyarakat.
"Jadi kemudahan oleh MK ini bisa dimanfaatkan oleh beberapa partai politik, walaupun di beberapa daerah tidak dimanfaatkan oleh partai merespons aspirasi yang sesungguhnya ada di masyarakat," papar Anies.
Di sisi lain, ini pun merupakan hasil dari aksi para mahasiswa, kaum muda dan masyarakat luas yang menuntut putusan MK ditegakkan. Maka, KPU dan DPR mengikuti serta mau tidak mau membuka peluang di banyak daerah agar tidak hanya calon tunggal.
Anies pun memuji para anak muda yang turun langsung ke jalan mengawal putusan MK. Hal ini membuat dirinya optimistis dalam menghadapi dinamika ke depannya, karena banyak anak muda yang masih peduli terhadap demokrasi bangsa.
"Jadi tidak benar bila rakyat Indonesia sudah apatis dan tidak peduli terhadap kondisi demokrasi, sama sekali tidak. Harapan itu menyala terang dan harus terus dijaga dan dibesarkan," tutur Anies.
Diketahui, Anies Baswedan gagal maju di Pilkada 2024 setelah batal diusung PDIP di Pilgub Jakarta dan Jawa Barat. PDIP mengusung Pramono Anung dan Rano Karno di Jakarta serta Jeje Wiradinata dan Ronal Supradja di Jawa Barat.
Rencananya, Anies akan membentuk partai politik baru atau organisasi masyarakat yang berfokus di jalan perubahan. Khususnya, meningkatkan kesadaran politik dan menjaga kualitas demokrasi Tanah Air.