05 Oktober 2024
17:12 WIB
Anggota DPR Kritik FIFA Standar Ganda Karena Tak Sanksi Israel
FIFA dinilai menerapkan standar ganda karena tidak pernah menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepakbola Israel terus melakukan tindakan kekerasan dan genosida terhadap rakyat Palestina
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Nofanolo Zagoto
Sejumlah gedung yang rusak akibat serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Jumat (4/10/2024). ANTARA/Xinhua/Bilal Jawich/am.
JAKARTA - Anggota DPR RI, Sukamta, mengkritisi FIFA karena dinilai tidak konsisten dalam menerapkan sanksi. Menurutnya, FIFA tampak menerapkan standar ganda karena tidak pernah menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepakbola Israel.
Padahal, negara tersebut terus melakukan tindakan kekerasan dan genosida terhadap rakyat Palestina. Sementara, Rusia yang berperang dengan Ukraina mendapatkan sanksi tidak boleh mengikuti kompetisi FIFA.
"FIFA pernah menskorsing Rusia dari Piala Dunia 2022. Namun, ketika Israel terus-menerus melanggar HAM di Palestina, tidak ada sanksi apa pun yang dijatuhkan oleh FIFA terhadap Federasi Sepakbola Israel," ujar Sukamta dalam keterangannya, Sabtu (5/10).
Sukamta juga mengingatkan bahwa FIFA bahkan membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah muncul gelombang penolakan dari masyarakat Indonesia terhadap kehadiran tim nasional Israel sebagai peserta.
Ia menilai keputusan membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 menjadi bukti bahwa FIFA mampu mengambil keputusan tegas yang bisa mengubah jalannya kompetisi.
"Tetapi mengapa ketika menyangkut Israel, FIFA justru memilih diam? PSSI sebagai bagian dari FIFA mesti berperan mendorong agar keadilan juga ditegakkan oleh FIFA untuk Palestina," cetus Politikus PKS ini.
Legislator dapil Yogyakarta ini pun mengaku sangat kecewa terhadap FIFA yang diharapkan dapat bersikap adil dan konsisten dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan.
Dia menegaskan bahwa Fraksi PKS akan terus memperjuangkan keadilan bagi Palestina dan meminta lembaga-lembaga internasional untuk lebih tegas dalam menghadapi Israel negara yang melakukan pelanggaran HAM berulang kali.
Apalagi, serangan Israel kini tidak hanya terjadi di Palestina, Israel juga menyerang Lebanon hingga menewaskan lebih dari 1.057 korban jiwa dan melukai lebih dari 2.950 orang lainnya.
"Kami sebagai wakil rakyat akan terus berjuang memperjuangkan kemerdekaan Palestina dengan segala upaya," tutur Sukamta.
Israel kini berkompetisi di UEFA Nations League yang masih belum meraih poin. Selain itu, Israel juga masih bermain dalan FIFA Match Day saat International Break dan tidak diberikan sanksi apapun oleh FIFA.
Pada bulan Mei 2024 lalu, federasi sepak bola Palestina mengajukan protes kepada FIFA meminta agar Israel dibanned. Namun, FIFA justru menunda sanksi tersebut dan memutuskan untuk melakukan peninjauan kembali.