c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

28 Agustus 2024

17:48 WIB

AMSI: Kondisi Media Tidak Baik-baik Saja

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menyelenggarakan Indonesia Digital Conference (IDC) 2024 pada tanggal 28-29 Agustus 2024, dengan tema Inovasi untuk Keberlanjutan

Penulis: Aldiansyah Nurrahman

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>AMSI: Kondisi Media Tidak Baik-baik Saja</p>
<p>AMSI: Kondisi Media Tidak Baik-baik Saja</p>

Foto ilustrasi media massa. ANTARA FOTO/Andri Saputra

JAKARTA - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menyebut kondisi media kini sedang tidak baik-baik saja. Pasalnya, dalam setahun terakhir jumlah pengunjung ke website dan aplikasi media berbasis berita menurun drastis. 

Ketua Umum AMSI Wahyu Dhyatmika menerangkan, tak sedikit perusahaan media yang mengurangi jumlah jurnalis untuk beradaptasi dengan proyeksi bisnis yang tidak menentu.

Kondisi ini, kata dia, tidak datang tiba-tiba. Disrupsi digital yang terjadi 10-15 tahun terakhir mengubah secara mendasar industri pers di semua belahan dunia.

Distribusi berita kini berada di tangan perusahaan platform digital global seperti Google, Meta, X maupun Tiktok. Laporan Reuters Institute for the Study of Journalism pada Januari 2024 menyebutkan, jumlah pengunjung situs berita menurun drastis ketika traffic dari media sosial anjlok signifikan.

Menurut Wahyu, ada dua kunci bagi media dalam menghadapi kondisi ini. "Beradaptasi dengan teknologi yang berubah. Kemudian berinovasi, menciptakan value baru untuk jurnalisme," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Rabu (28/8).

AMSI menyelenggarakan Indonesia Digital Conference (IDC) 2024. Gelaran IDC yang digelar selama dua hari, 28-29 Agustus 2024, dengan mengangkat tema “Inovasi untuk Keberlanjutan”.

Menghadapi tantangan ini, di IDC 2024, AMSI untuk pertama kalinya berkolaborasi dengan Indonesia Digital Association (IDA).

AMSI sadar, tanpa kemampuan berinovasi, mulai dari mengidentifikasi masalah, merumuskan solusi dan mengeksekusi solusi itu menjadi produk yang bisa diterima audiens, perusahaan media tidak akan bisa menjamin keberlanjutannya.

Padahal, menurut Wahyu, tanpa media yang sehat secara bisnis dan konten berkualitas, seluruh ekosistem informasi digital akan terancam.

"Indonesia Digital Conference 2024 hadir di tengah kondisi media yang sedang tidak baik-baik saja. Disrupsi luar biasa dan kondisi politik yang penuh tantangan," kata dia.

Ketua Umum IDA, Dian Gemiano menegaskan, media harus mandiri secara konten, teknologi, bisnis, dan finansial.

"Mandiri bukan berarti anti kolaborasi, anti teknologi. Mandiri, lebih proaktif kolaborasi dan berinovasi. Proaktif artinya mendorong inovasi tersebut,” katanya. 

Dengan demikian, konten dan bisnis bisa berjalan dengan misi yang sama.

Sementara Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informasi Bidang Komunikasi dan Media Massa, Molly Prabawaty mengatakan, media massa harus mempertahankan kredibilitas dan menjadi verifikator rujukan informasi untuk mendapat kepercayaan publik. Apalagi saat ini masyarakat masih mengandalkan media untuk memperoleh informasi.

Berdasarkan data UNESCO tahun 2023, perkembangan penggunaan platform digital indonesia sangat besar dalam akses informasi.

"Trennya pengguna online 79%, medsos 60%, TV 40%, dan media cetak 9%. Kita lihat sendiri, tren sekarang masyarakat lebih sering akses dari online untuk berita media,” kata Molly.

Molly juga menegaskan, komitmen pemerintah untuk keberlanjutan media. Salah satunya melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas atau Perpres Publisher Rights.

Perpres ini sebagai kebijakan afirmatif dan komitmen pemerintah dalam menciptakan fair play bagi pelaku industri nasional dari perspektif bisnis. Menciptakan hubungan yang adil dan memastikan media tidak tergerus disrupsi digital.

Direktur USAID Indonesia, Jeffery P. Cohen, juga mengingatkan media di Indonesia tentang lansekap digital yang berkembang sangat cepat, seperti kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI), sehingga media harus mengimbanginya. Media harus mengenal audiensnya, verifikasi, dan konfirmasi karena terlalu banyak disinformasi yang terjadi.

Teknologi seperti AI bukan hanya sekadar alat, tapi menjadi bagian integral ekosistem yang bisa mendorong kemajuan. Komitmen AMSI dalam keberlanjutan, kata dia, bisa menjadi contoh bagi komunitas media. "AMSI mampu mendorong penggunaan teknologi dengan bertanggung jawab dan teguh pada etika," ujarnya.

Adapun IDC 2024 kali ini ditandai dengan kehadiran rangkaian kegiatan “Road to IDC 2024” serta “Masterclass”.

“Road to IDC 2024” merupakan diskusi terbuka dan tertutup yang digelar AMSI sebagai pemanasan menuju ajang utama yaitu IDC 2024. Sementara “Masterclass” digelar untuk memberikan pembelajaran kelas mahir bagi pelaku-pelaku media profesional untuk terus meningkatkan kapasitasnya. Kegiatan akan ditutup dengan penganugerahan AMSI Awards 2024.

Program IDC dan AMSI Awards adalah bagian dari kerja sama AMSI dengan Internews dan USAID MEDIA untuk membangun keberlanjutan bisnis media di Indonesia.

Pada gelaran tahun ini, IDC dan AMSI Awards juga mendapatkan dukungan dari PT Astra International Tbk, Google News Initiative, Dailymotion SA, PT Pertamina (Persero), PT Adaro Energy Indonesia, PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel, Harita Nickel atau PT Trimegah Bangun Persada Tbk, PT Merdeka Copper Gold, PT PLN (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, EIGER Adventure, dan MIND ID.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar