21 Agustus 2025
11:02 WIB
Akhir 2025, Ada 300 Ribu Sekolah Punya Jaringan Internet
Target sekolah punya jaringan internet tertuang dalam Inpres 7 Tahun 2025 untuk digitalisasi pendidikan.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Guru mendampingi siswa saat pembelajaran menggunakan layanan internet di SDN 51 Simpang Kubu Kandang, Pemayung, Batanghari, Jambi, Sabtu (30/10/2021). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan.
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengupayakan 300 ribu sekolah memiliki jaringan internet pada akhir tahun 2025, guna mendukung digitalisasi pembelajaran sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto di Jakarta Rabu (20/8) menjelaskan, Inpres tersebut mengatur tentang Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan dan Revitalisasi Satuan PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Pembangunan dan Pengelolaan Sekolah Menengah Atas Unggul Garuda, dan Digitalisasi Pembelajaran.
“Targetnya 300 ribu sekolah punya internet tahun ini, dari SD, SMP, SMA, SMK. Kalau ada titik yang masih blank spot, kami akan bekerja lagi, memastikan semua akan cepat teratasi,” kata Dirjen Gogot dalam kegiatan Peluncuran Nasional Program UOB My Digital Space bersama Ruangguru di Balai Sarbini, Jakarta Pusat.
Baca juga: Kemendikbudristek Luncurkan Awan Penggerak Untuk Guru
Lebih lanjut, dia menegaskan, digitalisasi pembelajaran itu tidak akan hanya mencakup penyediaan jaringan internet di dalam lingkungan sekolah. Namun, utamanya ialah transformasi ruang sekolah menjadi digital classroom.
Oleh karena itu, lanjut dia, proses digitalisasi pembelajaran itu akan mencakup penyediaan perangkat, seperti internet, smartboard, komputer, konten pembelajaran hingga pelatihan bagi para guru.
"Digitalisasi itu bukan hanya ngasih alat ya, jangan salah. Itu artinya kami mentransfer sekolah-sekolah menjadi digital classroom. Jadi ada perangkat, ada konten, dan pelatihan," sambung dia dikutip dari Antara.
Sementara itu, terkait pelatihan bagi para guru, Gogot menyebutkan, pemerintah mendapatkan dukungan dari pihak swasta, yakni UOB dan Ruangguru guna peningkatan kapasitas guru di bidang pembelajaran digital, seperti mata pelajaran koding dan AI.
Adapun untuk konten pembelajaran digital, ia mengatakan sudah ada sebanyak 3.500 konten pembelajaran yang siap didistribusikan kepada 300 ribu sekolah penerima program jaringan internet.
"Salah satunya yang disupport didukung oleh UOB dan Ruangguru, ini untuk BIMTEK -bimbingan teknis- pelatihan-pelatihannya. Tadi saya sudah coba untuk kalau bisa dikasih juga kontennya," ungkap dia.