c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

02 Oktober 2020

14:48 WIB

Transformasi Digital Diklaim Menguntungkan Masyarakat Kelas Bawah

Banyak jenis lapangan pekerjaan baru yang dapat tercipta

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Transformasi Digital Diklaim Menguntungkan Masyarakat Kelas Bawah
Transformasi Digital Diklaim Menguntungkan Masyarakat Kelas Bawah
Driver menunjukkan toko tani dalam aplikasi Gojek pada Pasar Mitra Tani atau juga dikenal dengan Toko Tani Center Indonesia usai diluncurkannya kerja sama antara Toko Tani dan Gojek di halaman Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sumsel Palembang,Sumsel, Selasa (1/9/2020). Kerja sama Kementerian Pertanian dan Gojek berupa toko tani di aplikasi Go Food Gojek tanpa ongkos kirim itu hadir di Sumatera Selatan dan diharapkan dapat menggerakkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi COVID 19. ANTARAFOTO/Feny Selly

JAKARTA – Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid mengatakan, asumsi bahwa hanya masyarakat dari kelas menengah ke atas yang dapat menikmati transformasi digital tidaklah benar. Menurut dia, tujuannya justru untuk menguntungkan masyarakat dari kelas bawah.

"Coba kita lihat Gojek atau Grab, saya rasa itu jadi membuka lapangan pekerjaan untuk orang-orang yang memang butuh pekerjaan. Jadi konsep bahwa digital itu untuk menengah ke atas itu tidak betul," kata Meutya dalam webinar, Jumat (2/10).

Transformasi digital dinilai akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan, bahkan bisa jadi jenis pekerjaan-pekerjaan baru. Digitalisasi rantai ekonomi dengan berbagai marketplace, dia mencontohkan, bisa menyerap ribuan orang untuk bekerja dalam sistem itu.

Mereka yang bergerak di bidang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pun diuntungkan dengan menjadi vendor di marketplace. Hal ini memudahkan mereka menjual produk dan memperluas pasarnya secara daring tanpa harus memiliki modal yang besar.

"Bukalapak dan Tokopedia itu saya yakin vendor-vendor yang jualan di dalamnya adalah masyarakat UMKM lokal yang memang perlu dibantu. Jadi namanya saja digital. Kalau dulu memang ketika dengar digital itu seolah-olah ini bukan untuk masyarakat luas," imbuhnya.

Meutya berpendapat transformasi digital pada akhirnya bisa menjadi cara untuk memeratakan pembangunan ekonomi. Bukan hanya jarak fisik yang dipangkas dengan kemajuan teknologi ini, tetapi juga jarak dalam arti kesenjangan ekonomi.

Informasi-informasi terkait kesempatan pekerjaan yang baik juga akan bisa diakses lebih luas oleh masyarakat. Selama ini, lanjut dia, hanya masyarakat berkecukupan dan di perkotaan yang bisa memperoleh informasi itu terlebih dulu.

"Sekarang dengan mendaftarkan juga bisa lewat digital ini menjangkau masyarakat di tingkat terkecil sekalipun. Jadi digital itu justru menjadi antitesis dari bayangan bahwa hanya masyarakat kelas menengah ke atas yang menikmatinya," ucap Meutya.

Tantangan Transformasi Digital
Dia menyebut, setidaknya ada tiga tantangan transformasi digital. Pertama adalah kultur masyarakat yang belum terbiasa dengan dunia digital. Transformasi digital tidak selalu memberi kenyamanan bagi banyak orang, terutama yang merupakan populasi senior.

Kemudian yang kedua adalah sumber daya manusia yang sulit beradaptasi dengan dunia digital. Sementara yang terakhir berupa infrastruktur pendukung transformasi digital yang belum merata hingga ke seluruh desa atau kampung.

"Sekarang UMKM ini kalau yang anak muda bisa cepat adaptif, tetapi UMKM existing yang mungkin saat ini usia pemiliknya di atas 40 tahun itu juga harus adaptasi dengan cukup berat. Jadi ini yang harus dipersiapkan," pungkasnya.

Sekjen Kemenkominfo, Rosarita Niken Widiastuti mengungkapkan, saat ini ada lebih dari 9 juta UMKM menggunakan marketplace. Jumlah itu melebihi yang ditargetkan Kemenkominfo melalui program UMKM Go Online yakni 6 juta UMKM.

"Kami melakukan bimbingan pendampingan kepada UMKM-UMKM, datang ke pasar-pasar, dan ke sentra-sentra industri, untuk memberikan pelatihan bagi para pedagang, pelaku UMKM untuk masuk ke digital," kata Niken.

Siapa pun kini dianggap bisa berjualan apa pun dari rumah melalui marketplace. Dia menyebutkan Kemenkominfo terus memperluas akses internet untuk percepatan transformasi digital antara lain dengan jaringan optik last mile dan perluasan mobile broadband 4G. (Wandha Nur Hidayat)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar