c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

09 November 2019

08:01 WIB

Tiga Desa Di Kudus Jadi Desa Antipolitik Uang

Masyarakat di tiga desa tersebut diharapkan akan menjadi embrio untuk mengajak warga lainnya menolak politik uang

Tiga Desa Di Kudus Jadi Desa Antipolitik Uang
Tiga Desa Di Kudus Jadi Desa Antipolitik Uang
Ilustrasi kampanye antipolitik uang. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

KUDUS - Upaya menyadarkan masyarakat untuk menolak dan melawan politik uang terus dilakukan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Di Kudus, Jawa Tengah (Jateng), Bawaslu setempat sampai menetapkan tiga desa menjadi desa antipolitik uang.

Usai peresmian Desa Piji, Lau dan Jekulo sebagai desa antipolitik uang di Kabupaten Kudus itu dipusatkan di Lapangan Pacikaran Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kudus, Jumat (8/11).

Menurut Ketua Bawaslu Kudus Moh Wahibul Minan, tiga desa antipolitik uang ini merupakan percontohan karena nantinya tetap akan dicari desa lain yang dianggap layak ditetapkan sebagai desa antipolitik uang.

Upaya tersebut, katanya, sebagai benteng terhadap praktik suap-menyuap menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang.

"Kami juga ingin memberikan pemahaman terhadap masyarakat akan pentingnya demokrasi yang berkualitas," ujarnya.

Terkait budaya politik uang yang merusak tatanan demokrasi, dia berharap, masyarakat di tiga desa tersebut akan menjadi embrio untuk mengajak warga lainnya menolak politik uang saat pemilihan umum.

Dalam rangka memberikan pemahaman tentang arti sesungguhnya demokrasi, maka Bawaslu Kudus akan memberikan pendampingan terhadap ketiga desa yang ditetapkan menjadi desa antipolitik uang.

"Kami juga sudah sepakat dengan mereka, nantinya akan ada pertemuan lanjutan serta diskusi untuk memberikan pemahaman soal demokrasi berkualitas menuju Pemilu yang jujur, adil serta bebas dari politik uang," ujarnya.

Ia mengingatkan, politik uang juga berpotensi mengikis kesempatan kader partai untuk maju menjadi calon anggota dewan karena untuk menjadi anggota dewan harus memiliki modal besar. Sementara dampak secara ekonomi, kata dia, praktik politik uang juga bisa menimbulkan korupsi.

Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo diwakili Camat Dawe Amin Rahmat mendukung upaya Bawaslu membentuk desa antipolitik uang. "Politik uang harus diwaspadai karena akan merusak sistem demokrasi. Masyarakat harus berani menolak politik uang untuk mewujudkan pemilu bermartabat. Mari kawal pemilu kedepan agar lebih demokratis dan damai," ujarnya.

Sugiyanto, salah seorang warga Desa Piji mengaku bangga dengan status desanya menjadi desa antipolitik uang. "Masyarakat harus berani menolak politik uang karena nominal yang tidak seberapa, namun bisa merusak tatanan demokrasi serta berpotensi terjadi korupsi," tegasnya.

Ia berharap masyarakat di Desa Piji nantinya benar-benar berani menolak politik uang saat Pilkada nanti. (Nofanolo Zagoto)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar