c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

09 April 2019

15:00 WIB

Sistem Kesehatan Jakarta Perlu Sinergitas dengan Pemerintah Pusat

Solusi-solusi yang dihadirkan dalam penyelenggaraan sistem kesehatan Jakarta pada masa depan harus dilihat dari kacamata masyarakat

Sistem Kesehatan Jakarta Perlu Sinergitas dengan Pemerintah Pusat
Sistem Kesehatan Jakarta Perlu Sinergitas dengan Pemerintah Pusat
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. ANTARA FOTO/Dede Rizky Permana

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan penyelenggaraan sistem kesehatan di Jakarta memerlukan sinergitas antara pihaknya dengan pemerintah pusat. ia menyebut bahwa masalah kesehatan di ibu kota berbeda dengan kota lainnya di Indonesia. Karena itu perlu diadakan penanganan secara menyeluruh dengan beberapa pihak terkait.

Hal tersebut disampaikan Anies saat dirinya membuka secara resmi Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Raker Kesda) Provinsi DKI Jakarta 2019 di JS Luwansa Convention Center, Jakarta Selatan, Selasa (9/4). Ia menambahkan, sinergitas Pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah pusat dapat dijalankan melalui Rencana Kerja Kesehatan Nasional yang harus menjadi rujukan dan pedoman utama.

“Mari kita memikirkan sistem kesehatan perkotaan yang memiliki karakter berbeda dengan wilayah pedesaan. Termasuk salah satu kota yang besar dalam konstelasi dunia. Indikator-indikator sosialnya harus sebaik indikator ekonominya," terang Anies, seperti dilansir dari siaran pers PPID.

Anies menekankan, solusi-solusi yang dihadirkan dalam penyelenggaraan sistem kesehatan Jakarta pada masa depan harus dilihat dari kacamata masyarakat, sehingga kebijakan yang dihadirkan benar-benar dirasakan manfaatnya.

Ada tiga hal yang Anies pesankan dalam pembuatan kebijakan kesehatan. Pertama, analytic (analisis) dari semua data kesehatan harus terkonsolidasi. Sehingga Pemprov DKI punya peta masalah kesehatan yang lengkap, dari mulai sanitasi lingkungan sampai penanganan penyakit.

"Data kondisi maupun kinerja tersebut di Jakarta sudah tersedia, dan semuanya akan menjadi bahan melakukan langkah berikutnya dalam perumusan kebijakan," tutur Anies.

Kemudian kedua, best practice (praktik terbaik yang pernah dilakukan) atau inovasi. Kesehatan merupakan salah satu sektor dengan sumber daya yang terseleksi ketat dan sudah seharusnya menjadi pusat inovasi. Inovasi dunia kesehatan harus bisa ditangkap oleh radar pemangku kebijakan dan bisa menjadi percontohan untuk diterapkan di seluruh wilayah Ibu Kota.

Adapun pendekatan ketiga, adaption (adaptasi) yang bermakna setiap inovasi baik dan bermanfaat harus bisa menyebar secara cepat. Inovasi sektor kesehatan harus didorong untuk maju dan tidak boleh dihambat. Inovasi sebagai solusi atas masalah kesehatan juga harus memperlihatkan kontekstual, bukan serta-merta disalin begitu saja.

Harapan Anies, rapat kali ini dijadikan sebagai salah satu titik awal transformasi pelayanan kesehatan yang inklusif, pelayanan kesehatan berkualitas. Kalau perlu, disiapkan gugus tugas khusus untuk mengawal transformasi ini, sehingga transformasi ini bisa berjalan dengan bail.

Selain membuka rapat tersebut, Anies juga meresmikan dua fasilitas kesehatan baru. Yaitu pusat pelayanan kesehatan terpadu pendampingan kekerasan terhadap perempuan dan anak di RSUD Tarakan dan layanan radioterapi di RSUD Pasar Minggu. (Annisa Dewi Meifira)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar