c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

08 Oktober 2019

08:00 WIB

Satu Mantri Hutan Harus Awasi 400 Hektare Lahan

Kebakaran lahan hutan di wilayah Kecamatan Pagerwojo, Sendang dan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, lebih dikarenakan unsur kesengajaan masyarakat

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Satu Mantri Hutan Harus Awasi 400 Hektare Lahan
Satu Mantri Hutan Harus Awasi 400 Hektare Lahan
Pekerja mengumpulkan kayu hasil tebangan di kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani di Tulungagung, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

TULUNGAGUNG – Perum Perhutani mengakui cukup kesulitan mengawasi seluruh kawasan hutan dari potensi kebakaran maupun pembalakan. Ini akibat minimnya jumlah sumber daya manusia dibanding luas lahan yang menjadi tanggung jawabnya.

Asper Perhutani atau Kepala Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Perhutani Tulungagung KPH Kediri, Appanuddin menyampaikan, satu mantri hutan saat ini harus mengawasi 400 hektare lahan hutan. Sebab lahan hutan di wilayah Kecamatan Pagerwojo, Sendang dan Gondang yang memiliki luas lebih dari 16 ribu hektare, saat ini hanya dijaga 40 tenaga polhut (polisi hutan) dan mantri.

Ke-40 penjaga hutan itu terbagi dalam lima resort pemangku hutan. Masing-masing dipimpin oleh satu mandor dan beranggotakan tujuh Mantri Hutan. "Jumlah tenaga penjaganya belum ideal," kata Appanudin, seperti dilansir Antara, Senin (7/10). 

Kontrol maupun administrasi secara umum masih bisa dilakukan. Namun jika sudah merambah hal-hal yang bersifat spesifik, insidental dan sporadis, petugas penjaga hutan jadi kewalahan.

Contoh kasus yang akhir-akhir ini kerap dirasakan adalah peristiwa kebakaran hutan yang melanda beberapa titik wilayah di lereng pegunungan Gondang yang cenderung kering. Kebakaran hutan lebih dikarenakan unsur kesengajaan.

Dari data yang dimilikinya, luas hutan yang terbakar seluas 5 hektare. Biasanya pembakaran dilakukan oleh masyarakat pencari rumput, yang menginginkan rumput lebih subur saat musim hujan tiba.

Untuk mengantisipasi kebiasaan masyarakat ini, pihaknya sudah melakukan pencegahan dengan memberikan sosialisasi bahaya kebakaran hutan kepada masyarakat.

Dari data yang dimiliki oleh Damkar Tulungagung, hingga saat ini sudah terjadi empat kebakaran hutan di wilayah Gondang. Kebakaran tahun ini lebih tinggi jika dibandingkan tahun lalu. Total sudah ada 55 kejadian kebakaran sepanjang tahun, hingga bulan Oktober 2019.

"Total ada 55 kebakaran, lima di antaranya di hutan wilayah Gondang," ujar Kabid Damkar Tulungagung, Rakidi.

Adapun rincian hutan yang terbakar khusus wilayah Gondang adalah Hutan Rakyat Sidomulyo, hutan Mojoarum, hutan Notorejo dan hutan Sidem (terbakar berbarengan dengan kebakaran yang kedua). Untuk hutan Sidomulyo dikarenakan membersihkan kuburan dengan cara dibakar dan merembet ke hutan rakyat. (Nofanolo Zagoto)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar