c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

15 Desember 2018

16:25 WIB

Rommy Beberkan Fakta Dibalik Obor Rakyat

Konten tabloid adalah isu yang dibuat secara pesanan guna melawan Jokowi pada Pilpres 2014

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Rommy Beberkan Fakta Dibalik Obor Rakyat
Rommy Beberkan Fakta Dibalik Obor Rakyat
Ketua Umum PPP Romahurmuziy. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

JAKARTA – Romahurmuziy, Dewan penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin untuk Pilpres 2019 mengungkap fakta-fakta terkait terbitnya tabloid Obor Rakyat yang sempat menghebohkan dalam Pilpres 2014.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menjadi bagian tim kampanye Calon Presiden Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 lalu. 

“Obor Rakyat itu dibuat simpatisan. Saya di tim resmi pak Prabowo pada waktu itu, dan saya pastikan itu bukan diproduksi tim resmi. Tetapi sebagai tim resmi pada waktu itu, kami mengetahui," beber Romahurmuziy seusai menjadi narasumber dalam Rakornas Tim Hukum dan Advokasi Jokowi-Ma'ruf di Jakarta pada Jumat malam, sebagaimana dilansir Antara, Sabtu, (15/12).

Romahurmuziy yang akrab di sapa Rommy itu mengatakan jika dirinya saat itu diberikan oleh tim resmi Prabowo-Hatta contoh tabloid Obor Rakyat yang akan diproduksi. Ia pun diminta untuk mengoreksi isi tabloid tersebut.

"Kami disodorkan dummy tabloid itu dan diminta koreksi bagaimana menurut tim kampanye. Saya waktu itu sebagai Ketua Divisi Strategi Tim Kampanye Prabowo-Hatta. Saya katakan tidak ikut-ikut karena ini hoaks, dan kalau kalah akan menjadi masalah," jelas dia.

Rommy memastikan, bahwa Tabloid Obor Rakyat benar-benar dibuat oleh lawan politik Jokowi pada saat itu. Isi keseluruhan dari tabloid itu pun adalah isu yang dibuat sesuai pesanan.

"Isunya betul-betul made to order, di-'fabrikasi', khusus untuk Pilpres 2014. Saya menjadi saksi, bahwa isu antek komunis, antek asing, antek aseng dan anti-Islam itu adalah isu yang betul-betul di-'fabrikasi' lawan politik pak Jokowi," jelasnya.

Ketua umum PPP itu mengatakan jika saat itu, Obor Rakyat direncanakan dicetak sebanyak delapan edisi. Akan tetapi, hanya tiga edisi yang berhasil dicetak dan mencetak satu juta eksemplar.

"Kemudian dibagikan kepada 242.000 masjid dan 28.000 pondok pesantren di seluruh Indonesia dengan isu yang memang dimakan kalangan agamawan," jelasnya.

Akibat pemberitaan Obor Rakyat itu, kata Rommy, elektabilitas Jokowi saat satu bulan sebelum Pilpres 2014 dilaksanakan, sempat tersalip oleh Prabowo.

Dikatakan Rommy bahwa kini produksi hoaks yang dilakukan oleh kubu lawan politik Jokowi tetap dilakukan. Jika sebelumnya menggunakan tabloid, kini menjadi media sosial.

"Saat ini isu Obor Rakyat kembali disirkulasikan, hanya medianya saja berubah, dari fisik menjadi 'online' melalui media sosial. Saya melihat perubahan medium ini selain karena mereka kapok, juga karena logistik mereka semakin pas-pasan," kata dia.

Berkaca pada persoalan itu, Rommy mewakili Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, meminta seluruh tim hukum dan advokasi untuk bergerak secara ofensif melaporkan setiap hoaks yang ditujukan kepada Jokowi. Menurutnya, hoaks yang terjadi di media sosial merupakan strategi lawan politik Jokowi.

"Hoaks ini bukan sekadar lontaran sporadis, tapi sudah strategis dan sistematis," ujarnya. (Dana Pratiwi)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar