14 Desember 2018
12:23 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAYAPURA – Prajurit TNI dari Yonif 126/KC menjadi guru di SD YPKK Kenandega, Kampung Banda, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua. Tak hanya untuk mengatasi minimnya tenaga pendidikan, keterlibatan mereka di sekolah juga dimaksudkan buat menanamkan kecintaan pada Tanah Air dan jiwa nasionalisme sejak dini di perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendarawasih Kolonel Inf M. Aidi mengatakan, saat ini setidaknya terdapat tiga prajurit Yonif 126/KC yang menempati Pos Waris menjadi guru di SD YPKK Kenadega.
"Kampung Banda ini adalah kampung yang paling dekat dengan batas negara RI-PNG, yang hanya ada sekolah SD YPKK Kenandega dengan jumlah murid 255 orang dan jumlah guru 11 orang," katanya, seperti dilansir Antara, Jumat (14/12).
Minimnya jumlah tenaga pendidik di wilayah disebutnya membuat Kepala Sekolah SD Elias Yohane meminta kepada prajurit TNI dari Yonif 126/KC Pos Waris yang bertugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG untuk mengisi pelajaran. Keberadaan mereka terutama untuk mengajarkan Bahasa Indonesia dan Wawasan Kebangsaan.
Ketiga prajurit yang ditugaskan jadi guru itu antara lain, Serda Mahdan dan Kopda Suwandi yang mengajar pelajaran Wawasan Kebangsaan, serta Praka Rendi yang mengajar pelajaran bahasa Indonesia.
"Dalam proses mengajar mereka menggunakan metode belajar sambil bercerita. Serda Mahdan menyampaikan pelajaran Wawasan Kebangsaan sambil bercerita, bernyanyi, dan mendongeng sehingga anak bisa menerima dan bergembira," katanya.
Dalam proses belajar mengajar, para prajurit mengajarkan sambil bercerita dan mengenalkan bentuk gambar huruf sehingga dapat dicerna dengan mudah oleh anak-anak yang menerima pelajaran.
"Prajurit Satgas Yonif 126/KC disambut baik pihak sekolah dan juga siswa, karena pelajaran Wawasan Kebangsaan sangat tepat dibawakan prajurit TNI untuk menanamkan cinta Tanah Air dan Jiwa nasionalisme anak-anak sejak dini," kata Aidi.
Secara terpisah, Komandan Pos Waris Lettu Inf Dewangkoro, yang langsung membimbing anggotanya dalam memberikan materi pelajaran menyebut, prajurit Satgas Yonif 126/KC senang dan bangga bisa diberikan kepercayaan dan kesempatan dalam memberikan pelajaran Wawasan Kebangsaan dan Bahasa Indonesia di sekolah perbatasan.
"Kami mempunyai tugas membantu pemerintah untuk meningkatkan pendidikan anak-anak dan membina anak-anak untuk mencintai Tanah Air dan membentuk jiwa nasionalisme," katanya.
Pembentukan jiwa nasionalisme kata dia penting karena Kampung Banda letaknya dekat dengan perbatasan RI-PNG. Kira-kira hanya 15 menit dengan berjalan kaki.
"Sehingga anak-anak Kampung Banda harus sejak dini diajarkan cinta Tanah Air dan jangan sampai anak-anak kita lebih mengenal negara PNG," katanya. (Fuad Rizky)