11 Februari 2021
13:06 WIB
JAKARTA – Polri mengerahkan 13.500 personel guna membantu proses vaksinasi covid-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 900 personel telah menjalani pelatihan untuk melakukan vaksinasi.
"Sementara sisanya, 12.600 personel baru akan melakukan pelatihan dalam waktu dekat dari Kementerian Kesehatan,” kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (11/2).
Sigit menjelaskan, Polri juga mengerahkan puluhan ribu Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyaraka (Bhabinkamtibmas) guna membantu proses pelacakan dini penularan covid-19.
Personel Bhabinkamtibmas tersebut, kata Sigit, langsung menjalani tugasnya sejak dilakukan apel gelar pasukan pagi tadi. “40.336 bhabinkamtibmas dikerahkan untuk mendeteksi dini,” ucap Sigit.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin menuturkan, bantuan TNI-Polri untuk menjadi vaksinator covid-19 sangat dibutuhkan. Hal itu demi memenuhi target vaksinasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pemerintah menargetkan, dalam satu tahun proses vaksinasi dapat diselesaikan. “Kalau dihitung sesuai target Pak Presiden, satu orang harus divaksin dua kali dengan target vaksinasi satu juta per hari. Hanya TNI dan Polri yang memiliki jumlah personel cukup banyak untuk mewujudkan itu,” tuturnya.
Seperti diketahui, program vaksinasi covid-19 telah berjalan di Indonesia. Pemerintah hingga saat ini terus berupaya memenuhi kebutuhan vaksin bagi seluruh masyarakat yang tersebar di berbagai wilayah.
Presiden Jokowi mengemukakan, pemerintah telah memesan 426 juta dosis vaksin dari empat perusahaan dan negara yang berbeda untuk menyukseskan program vaksinasi yang diharapkan selesai sebelum 2021.
Saat ini, pemerintah telah menyediakan 30.000 vaksinator, 10.000 puskesmas, dan 3.000 rumah sakit (RS) untuk mendukung vaksinasi kepada kurang lebih 181,5 juta rakyat Indonesia.
Meskipun vaksinasi dilakukan, pemerintah menekankan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak yang diharapkan tidak ditinggalkan. (Herry Supriyatna)