03 Juli 2018
13:15 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – Petugas Polres Metro Jakarta Barat menembak mati anggota sindikat penjambretan, Robi lantaran melawan saat akan ditangkap di wilayah Jakarta Utara.
Dilansir dari Antara, Selasa (3/7), Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono menjelaskan, sebelumnya terjadi pencurian dengan kekerasan atau penjambretan terhadap seorang wanita bernama Claudia Fifin S Sentosa di Jalan Mangga Besar Raya, Jakarta Barat pada Selasa (26/6).
Saat itu menurut Argo korban kehilangan tas hitam merek "Channel" berisi kunci mobil "Mercedes Benz", STNK, telepon selular, SIM dan KTP. Atas peristiwa yang dialaminya, korban melapor penjambretan tersebut ke Polsek Metro Tamansari Jakarta Barat. Polisi langsung melakukan penyelidikan dan mendalami keterangan dari anggota jaringan penjambret yang telah ditangkap sebelumnya di wilayah Jakarta Barat.
"Beberapa orang yang diduga pelaku berhasil ditangkap," ungkap Argo.
Petugas meringkus tersangka Ali Sabana, Robi, Martin dan Gito yang tercatat sebagai komplotan penjambret. Dari keterangan pelaku itu polisi memburu tersangka lain berjumlah lima orang yang diduga bersembunyi di daerah Jakarta Utara.
Petugas membawa Robi guna menunjukkan persembunyian tersangka lain, namun tersangka berupaya melawan dan melarikan diri.
Di tempat terpisah, seorang penumpang ojek online, Warsilah (37), tewas lantaran terjatuh dari sepeda motor yang dia tumpangi lantaran menjadi korban penjambretan di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (1/7).
Argo menjelaskan, usai melakukan aksinya, pelaku penjambretan langsung melarikan diri. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Kemayoran, Jakarta Pusat, dan dinyatakan meninggal dunia. Menurut dia, setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara, diketahui barang yang hilang dari tangan korban berupa tas warna hitam beserta isinya.
"Isi tas tersebut satu ponsel genggam, dompet isi uang sekitar Rp1 juta, payung, dan sisir rambut," imbuh Argo. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi dan melakukan pengejaran terhadap pelaku yang masih dalam penyelidikan.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan Polri untuk membersihkan tindakan kriminal begal, jambret, dan copet selama penyelenggaraan Asian Games (AG) ke-18 di Jakarta dan Palembang mulai 18 Agustus 2018.
"Saya harapkan selama penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang, bersih dari tindak kriminal begal, jambret, dan copet," kata Bambang Soesatyo, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (2/7).
Hal tersebut disampaikan Bambang menanggapi terbongkarnya komplotan besar penjambret di Jakarta yang menyasar Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanudin.
Bambang memuji kerja cepat Polri khususnya jajaran Polda Metro Jaya dalam mengungkap komplotan jambret tersebut.
Dia juga mendorong Polri agar menggelar operasi pembersihan copet dan jambret yang sangat mungkin beraksi saat Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga negara-negara se-Asia itu.
Politisi Partai Golkar itu menegaskan agar Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Sumatera Selatan dapat intensif melakukan operasi pembersihan begal, jambret, dan copet, guna menciptakan suasana aman dan nyaman bagi warga negara Indonesia, juga para atlet dan kontingen, maupun wisatawan, yang menyemarakkan penyelenggaraan Asian Games pada Agustus.
"Saya mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dalam menyukseskan penyelenggaraan Asian Games dengan turut menjaga keamanan, ketertiban, serta kebersihan, mengingat kondisi tertib nyaman dan aman akan membawa nama baik bangsa dan negara Indonesia ke manca negara,” tegas dia. (Jenda Munthe)