31 Juli 2018
16:09 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – Pelaksanaan pembongkaran jembatan penyeberangan orang (JPO) di Bundaran HI Jakarta Pusat, Jakarta berimbas kemacetan. Imbas dari penutupan ruas barat Jalan MH Thamrin tersebut, terjadi kepadatan arus lalu lintas mulai dari Jembatan Sudirman (di atas Kanal Banjir Barat) hingga Bundaran Hotel Indonesia karena arus kendaraan ke Monas dibelokkan ke arah Jalan Imam Bonjol.
Terhadap pembongkaran, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Inspektur Jenderal Polisi Royke Lumowa mengakui, keputusan itu terlalu cepat. "(Pembongkaran jembatan) terlalu cepat dilakukan eksekusinya karena mengganggu," kata Royke di Jakarta, Selasa (31/7).

Royke mengungkapkan, pembongkaran JPO itu menimbulkan kemacetan lalu lintas di jalan protokol MH Thamrin-Sudirman tersebut. Mengantisipasi ini, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya merekayasa arus lalu lintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia saat pembongkaran jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan tersebut sejak 30 Juli hingga 2 Agustus.
Solusi sementara untuk pejalan kaki menyeberang jalan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat "pelican crossing" atau penyeberangan sebidang pada badan jalan yang lengkapi tombol indikator. Dan, saat terjadi kemacetan, petugas kepolisian memprioritaskan penanganan dengan cara menunggu 5-10 orang untuk menyeberang jalan dan menambah jumlah personel di lokasi pembongkaran.
Tak Tahu Tujuan Pembongkaran
Royke, yang dikutip dari Antara, juga mengaku tidak mengetahui tujuan dan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membongkar jembatan penyeberangan orang di depan pusat perbelanjaan ternama Plaza Indonesia itu. "Saya juga tidak tahu kenapa (jembatan) itu tiba-tiba dirobohkan. Karena berhubung dirobohkan, akhirnya hanya di sini (Bundaran HI-red) yang ada hambatan yang menuju Patung Kuda lancar" ungkap polisi jenderal bintang dua itu.
Sebagai ganti JPO, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan "pelican crossing" dengan penjagaan petugas selama 24 jam untuk memudahkan pejalan kaki dan penyandang disabilitas menyeberang jalan di kawasan Bundaran HI.
Imbas dari rekayasa lalu lintas, terjadi kepadatan arus lalu lintas mulai dari Jembatan Sudirman (di atas Kanal Banjir Barat) hingga Bundaran Hotel Indonesia karena arus kendaraan ke Monas dibelokkan ke arah Jalan Imam Bonjol.

Di kesempatan berbeda, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau lokasi penyeberangan jalan berlampu lalu lintas (pelican crossing) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Senin. Anies mengatakan, pemasangan "pelican crossing" sudah dilakukan.
Keberadaan jalur ini bertujuan membiasakan kepada pengendara bahwa di sini ada penyeberangan untuk lewat. Dan yang kedua bagi masyarakat yang mau menyeberang atau menggunakan kursi roda "pelican crossing" adalah sesuatu yang baru.
"Makanya petugas hadir memberikan rasa aman, saat ini menyeberang di Indonesia itu menegangkan makanya akan ada petugas hadir 24 jam," kata Gubernur Anies.
Penurunan JPO itu sendiri juga untuk tidak menghalangi patung Selamat Datang yang dibuat saat Asian Games 1962. Serta mempersiapkan untuk Asian Games yang dimulai pada 18 Agustus 2018. (Rikando Somba)