29 Maret 2019
11:37 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
CIKARANG – Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bekasi, Jawa Barat, Eka Supria Atmaja mengusulkan perubahan nama jalan raya Cikarang-Cibarusah menjadi jalan KH Ma'mun Nawawi untuk menghargai serta mengenang jasa ulama ini.
Usulan perubahan nama jalan itu disampaikan Eka saat berziarah ke makam KH Ma'mun Nawawi usai menghadiri Isra Mikraj tingkat Kabupaten Bekasi di Kantor Desa Sindang Mulya, Kecamatan Cibarusah, Kamis (28/3).
"Kebetulan kita ada acara (Isra Mikraj) di Desa Sindang Mulya. Jadi kita memang sengaja meminta acara digelar di sini, supaya bisa sekaligus berziarah ke makam KH. Ma'mun Nawawi," kata Eka seperti dikutip dari Antara.
Dia menjelaskan, pertimbangan perubahan nama jalan itu didasari peran penting KH Ma'mun Nawawi pada masa perang kemerdekaan dan pelatihan Laskar Hizbullah pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia.
"Kita juga ingin agar KH Ma'mun Nawawi ini menjadi tauladan bagi warga Kabupaten Bekasi," ungkap dia.
Selain mengusulkan perubahan nama jalan, pihaknya juga menginginkan agar ulama, pejuang, sekaligus cendekiawan muslim asal Kampung Cibogo, Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah itu dapat segera ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
"Masih butuh proses, butuh kajian. Tetapi intinya, kalau saya lihat dari segi kriteria, KH Ma'mun Nawawi ini sudah memenuhi kriteria," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, KH Ma'mun Nawawi merupakan salah satu tokoh sentral dalam pembentukan Laskar Hizbullah pada era perang kemerdekaan Indonesia. Peran aktif beliau dalam pembentukan Laskar Hizbullah dibuktikan dengan dilaksanakannya pelatihan semi militer bagi para santri di Pondok Pesantren Al Baqiyatus Sholihat yang dipimpinnya.
Pasca pelatihan, Laskar Hizbullah diterjunkan ke berbagai medan pertempuran seperti di Jombang di bawah pimpinan KH Wahid Hasyim, di Surabaya di bawah pimpinan Bung Tomo dan di Bekasi di bawah komando KH Nur Ali.
KH Ma'mun Nawawi yang wafat di tahun 1975 juga dikenal sebagai cendekiawan. Setidaknya semasa hidupnya, dia berhasil menyusun 63 buku atau kitab yang umumnya merupakan buku-buku referensi untuk mempelajari ilmu falakh dan ilmu astronomi bagi para mahasiswa dan ilmuwan di sejumlah negara di Asia Tenggara dan Timur Tengah. (Leo Wisnu Susapto)