c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

28 Juni 2018

15:43 WIB

Pembangunan Muaragembong Butuh Ubah RTRW Jabodetabekjur

Pemerintah disarankan gaet investor untuk pembangunan Muaragembong

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Pembangunan Muaragembong Butuh Ubah RTRW Jabodetabekjur
Pembangunan Muaragembong Butuh Ubah RTRW Jabodetabekjur
Ilustrasi. Kawasan Muara Gembong, Bekasi. ANTARA FOTO/Paramayuda

CIKARANG – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meminta pemerintah pusat mengembangkan Kecamatan Muaragembong setelah melihat adanya potensi di wilayah pesisir yang akan terdampak perubahan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW).

“Perubahan RTRW itu meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur (Jabodetabekjur) sebagaimana Keputusan Presiden (Keppres) No 54 Tahun 2008 yang sedang direvisi,” kata Kabid Fisik dan Prasarana Bappeda Kabupaten Bekasi, Edi Yusuf Taupik di Cikarang, Kamis (28/6).

Dikatakan, seperti dikutip dari Antara, mengacu kondisi dan berdasarkan Keppres, sangat dimungkinkan wilayah utara perkembangannya tergantung dari Jabodetabekjur.

Upaya untuk mewujudkan Muaragembong menjadi lebih baik sudah dilakukan seperti mengusulkannya melalui rapat koordinasi di kementerian.

Taupik mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menginginkan Kecamatan Muaragembong lebih maju dari saat ini, namun keinginan itu terganjal oleh aturan.

"Kita masih kesulitan mengembangkan Muaragembong karena sebagian besar lahan di Muaragembong milik Perhutani sehingga RTRW kita tidak bisa diubah untuk hal yang lain," ucap dia.

Taupik menuturkan jika RTRW Jabodetabekjur diubah, akan diusulkan Muaragembong ada kerja sama pembangunan antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan investor. Investor diberi kewajiban membangun kawasan komersil dan hunian.

"Ditambah 'menghutankan' Muaragembong. Karena itu kawasan hutan tapi tidak ada hutan," ujar dia.

Menurut Taupik, pembangunan di Muaragembong lebih baik dilakukan ketimbang reklamasi pantai Teluk Jakarta. Jika itu dilakukan maka akan menambah perekonomian warga, mengentaskan kemiskinan, infrastruktur, pendidikan, serta kesehatan.

"Jadi katakan lah sebagai pengembangan wilayah baru," katanya.

Soal daya dukung yang bersumber dari alam, Muaragembong menurut Taupik dirasa cukup memiliki potensi karena di wilayah pesisir ini dilalui Sungai Citarum.

"Sungai Citarum berpotensi menjadi air baku untuk wilayah setempat. Karena air Citarum seluruhnya masuk ke laut. Tapi dengan adanya kota mandiri, maka bisa kita bendung itu menjadi danau air tawar yang berdampingan dengan pantai," katanya.

Danau itu nantinya juga bisa dijadikan objek wisata sehingga dapat menambah potensi sektor pariwisata setempat.

"Soal banjir rob bisa kita buat tanggul sepanjang pantai sehingga posisi danau ada di atas rata-rata air," kata Taupik. (Leo Wisnu Susapto)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar