07 September 2020
13:14 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – Pelaksana tugas (Plt) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Andri Yansyah menginstruksikan Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) pendamping yang ada di setiap kecamatan untuk gencar melakukan pelatihan dan pendampingan khususnya pemasaran kepada Jakpreneur binaan.
Terlebih saat ini Pemprov DKI Jakarta sudah menyediakan wifi gratis di ribuan titik wilayah Jakarta dalam program Internet Untuk Semua atau JakWifi.
"Dari segi pelatihan ini membantu sekal, kita manfaatkan teknologi. Tidak ada lagi alasan pelaku usaha mikro binaan atau Jakpreneur tidak bisa mengikuti," ujar Andri, Senin (7/9) seperti dikutip dari beritajakarta.
Andri menjelaskan, JakWifi memberi kemudahan dalam menjembatani PJLP pendamping dengan Jakpreneur, begitu juga sebaliknya. Seperti, mengetahui permasalahan atau kendala yang dialami Jakpreneur, kemudian hal-hal atau kebijakan baru bisa diinformasikan kepada Jakprenur secara tepat dan menyeluruh.
"Seumpama ada permasalahan, pertanyaan, atau hal-hal baru bisa langsung menginformasikan ke pelaku usaha mikro yang menjadi binaannya," ucap Andri.
Andri menambahkan, JakWifi bisa menjadi instrumen dalam mengukur kinerja atau keaktifan PJLP pendamping memberikan pelatihan dan pendampingan kepada Jakpreneur binaannya.
"Dengan adanya JakWIFI ini bisa mengukur pelatihan, pembinaan, pemasaran, hingga hasilnya. Apalagi sekarang kita sudah ada e-order, butuh yang namanya fasilitas tersebut. Jadi semuanya betul-betul sangat bermanfaat," tandas Andri.
Pada kesempatan berbeda, Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) menargetkan pemasangan 52 titik jaringan JakWifi di lima wilayah kota DKI Jakarta rampung dikerjakan akhir September 2020.
Ketua Umum Apjatel, Muhammad Arif Angga mengatakan, sebagai tahap awal, pemasangan jaringan JakWifi dipusatkan di 52 titik ibu kota. "Ke depan kita harapkan bisa lebih dari itu," ujarnya, Senin (7/9).
Arif menuturkan, hingga kini, delapan dari 52 titik yang ditargetkan terpasang pada akhir bulan ini telah aktif dan bisa digunakan warga. Delapan titik tersebut tersebar di Cipinang Besar Utara dan Ciracas, Jakarta Timur.
Kemudian dua titik di Kelurahan Duri, Jakarta Barat, dua titik di Kelurahan Galur, Jakarta Pusat, satu titik di Pasar Manggis, Jakarta Selatan dan satu titik di Ancol, Jakarta Utara.
Ia mengungkapkan, jaringan JakWifi yang dikelola Apjatel dipusatkan di pemukiman padat penduduk. Setiap titik JakWifi dapat diakses hingga 50 pengguna, khususnya para pelajar yang tengah menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Kita fokuskan di wilayah-wilayah yang belum ada jaringan internet gratis," katanya.
Menurut Arif, di setiap titik JakWifi, pihaknya berkoordinasi dengan pengurus RW setempat. Para pengurus RW tersebut diberikan kata sandi (password) untuk mengelola JakWifi.
Arif berharap, penyediaan layanan internet gratis ini bisa membantu warga, khususnya anak-anak sekolah agar bisa mengikuti PJJ secara maksimal di masa pandemi seperti ini.
"Ini bagian dari kolaborasi kita dengan Pemprov DKI. Kita melihat di masa pandemi ini, infrastruktur telekomunikasi menjadi kebutuhan primer," imbuh dia. (Leo Wisnu Susapto)