c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

15 November 2017

17:38 WIB

Ketua PN Baubau Coba Bunuh Diri, KY Pertanyakan Seleksi Hakim

Sepengetahuan KY, Ketua PN Baubau Joko Saptono baru menjalani pemeriksaan Badan Pengawas (Bawas) Mahkamah Agung (MA).

Editor: Nofanolo Zagoto

Ketua PN Baubau Coba Bunuh Diri, KY Pertanyakan Seleksi Hakim
Ketua PN Baubau Coba Bunuh Diri, KY Pertanyakan Seleksi Hakim
Komisioner Komisi Yudisial (KY) Maradaman Harahap. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

JAKARTA – Percobaan bunuh diri Ketua Pengadilan Negeri (PN) Baubau, Sulawesi Tenggara (Sulteng), Joko Saptono, menarik perhatian Komisi Yudisial (KY) untuk mencari tahu penyebabnya lebih mendetail. Persoalannya, sepengetahuan KY, ternyata Joko belum lama ini menjalani pemeriksaan Badan Pengawas (Bawas) Mahkamah Agung (MA).

Kasus ini pun dikatakan Komisioner KY Maradaman Harahap, telah masuk dalam pembahasan pimpinan KY, Rabu (15/11) pagi. Alhasil, KY telah berencana untuk mengirimkan tim untuk melakukan investigasi.

“Kami baru mendapat kabar kalau yang bersangkutan (Joko) ternyata baru mendapat pemeriksaan oleh Badan Pengawas (Bawas). Tapi kami heran, kenapa dia langsung memutuskan bunuh diri. Lalu bagaimana dia sebagai hakim selama ini dengan keputusan-keputusannya? Ini kan menunjukkan yang bersangkutan kesehatannya terganggu, sakit jiwa karena bunuh diri,” kata Maradaman saat dihubungi Validnews, Rabu (15/11).

Meski telah mengantongi informasi Joko akan diperiksa Bawas MA Baubau sebagai Ketua PN Baubau, namun jenis kasusnya belum terungkap. Bagaimana pun, KY, kata dia, mengaku kecewa dengan adanya kasus dugaan bunuh diri seperti ini.

“Nah, itu. KY tidak punya data track record terhadap yang bersangkutan. Makanya, kami akan mengirim petugas ke sana untuk investigasi. Entah kepala biro, atau komisioner,” kata dia.

Yang menjadi pertanyaan KY, utamanya menyangkut masalah kesehatan hakim. Dikatakan Maradaman seharusnya masalah kesehatan ini sudah harus teruji sejak dimulainya seleksi hakim. Menurutnya, kejadian ini merupakan suatu kegagalan dalam penyeleksian hakim.

“Kami kan tidak berada dalam tahap I seleksi hakim. Kami juga tidak punya track record hakim yang jumlahnya ribuan, dan wewenang kami hanya terkait kode etik. Tetapi kami juga bekerja sama dengan Bawas untuk mengawasi dan mengingatkan hakim agar bekerja sesuai kode etik,” tegasnya.

Tetap Kondusif
Di pihak lain, Ketua Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara Gatot Suharnoto menyatakan pelayanan di PN Kota Baubau tetap berjalan lancar, di samping adanya insiden tersebut.

“Walaupun Ketua PN Baubau dalam keadaan seperti ini, namun masih ada hakim-hakim lain, dan panitera serta sekretaris yang siap melayani,” kata Gatot seperti dilansir Antara, Rabu (15/11).

Tugas-tugas PN Baubau, kata dia, tetap ditangani. Sekalipun jika ada pemeriksaan dikatannya itu merupakan kegiatan rutin dan biasa ditangani oleh Bawas MA. Sedangkan terkait informasi terkini kesehatan Joko, hingga saat ini masih menanti keterangan rumah sakit.

“Masih dalam penanganan rumah sakit. Kalau kondisinya disbanding tadi malam, sekarang lebih baik. Olehnya itu, saya mengharapkan doa dari rekan-rekan semua. Semoga beliau cepat siuman dan pulih kembali,” katanya.

Sebelumnya, Kabiro Hukum dan Humas MA, Abdullah, mengatakan sudah sepekan Joko diketahui tak lagi memimpin sidang karena sakit. Lantaran upaya bunuh diri Joko, MA memastikan telah mengirimkan tim Bawas MA untuk mengetahui penyebab utama tindakan Joko tersebut.

“Bawas MA langsung turun mengirimkan tim begitu ada kejadian untuk mencari tahu kejadiannya lebih mendalam. Masalahnya yang bersangkutan kritis, meski saat kejadian ada istrinya di rumah. Yang pasti dia sudah ada halusinasi sekitar satu minggu,” terang Abdullah kepada Validnews, Selasa (14/11). (Denisa Tristianty)

 

Baca juga:

Ketua PN Baubau Kerap Halunisasi Sebelum Coba Bunuh Diri


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar