14 Mei 2020
10:03 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta pemerintah yang tengah fokus mengatasi wabah covid-19 untuk tetap memberi perhatian pada sejumlah pengobatan bagi penderita penyakit non-covid-19. Sebelum covid-19 mewabah di Tanah Air, sejumlah penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, stroke dan kanker tercatat sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
"Bila proses pengobatan sejumlah penyakit itu terganggu, saya khawatir malah menambah tingkat kematian di masa pandemi covid-19," ujar Lestari yang akrab disapa Rerie dalam keterangan pers, sebagaimana dilansir Antara, Kamis (14/5).
Dia meminta pemerintah menjamin ketersediaan dan stabilitas harga obat bagi penderita non-covid-19. Sebab, menurutnya, sejumlah obat bagi penderita non-covid-19, seperti chloroquin, hydroxychloroquin, vitamin D3, saat ini juga dipakai untuk pengobatan penderita covid-19.
"Saya berharap sejumlah obat itu ketersediaannya cukup dan harganya tidak melambung tinggi, karena permintaannya meningkat setelah dipakai untuk pengobatan covid-19," kata Rerie.
Saat ini, penderita penyakit autoimun, kanker dan sejumlah penyakit non-covid-19 lainnya diamatinya kadang terkendala dalam melakukan pengobatan. "Ketersediaan dan akses untuk berobat bagi penderita penyakit autoimun dan kanker misalnya kerap kali terganggu saat ini," ujar Rerie.
Selain itu, penderita penyakit non-covid-19 lainnya juga terkendala untuk berobat. Sebab, sepengamatan Rerie, selain terbatasnya jumlah dokter spesialis onkologi untuk penderita kanker, jam praktik dokter spesialis lainnya juga dikurangi di masa pandemi ini.
Rerie berharap ada pengalokasian sejumlah rumah sakit non-rujukan covid-19 yang memberikan layanan dokter spesialis untuk melayani penderita non-covid-19.
Wabah covid-19 di Tanah Air juga telah mengganggu jadwal pemberian vaksinasi pencegahan kanker serviks bagi pelajar di sejumlah kota. Jadi, Rerie meminta, pemerintah segera melakukan evaluasi untuk menata kembali program vaksinasi Human Papiloma Virus (HPV) tersebut. (Nofanolo Zagoto)