22 Oktober 2020
19:45 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – Unggahan dua orang pendaki yang berpose bugil diduga di alun-alun Surya Kencana, Gunung Gede, Jawa Barat akan dibawa ke jalur hukum. Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur, Jawa Barat akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian guna mengusut tuntas tindakan yang dinilai melanggar kesopanan selama berada di area taman nasional.
"Balai Besar TNGGP akan berkoordinasi dengan pihak berwajib, kemungkinan terjadinya pelanggaran peraturan perundangan terkait ITE dan atau pornografi, namun intinya pendaki tersebut sudah melanggar kesopanan selama berada di area taman nasional," kata Kepala Balai Besar TNGGP, Wahju Rudianto dalam suratnya yang dilansir dari Antara, Kamis (22/10).
Pihak TNGP sangat menyesalkan perbuatan yang dilakukan dua pria tersebut karena bertentangan dengan norma agama dan sosial. Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) pendaki dilarang melakukan perbuatan yang melanggar kesopanan, perbuatan yang meresahkan, perbuatan tidak menyenangkan dan perbuatan asusila atau perbuatan lain yang sejenis.
Terlebih, menurut Wahju, lokasi tempat mengambil foto merupakan tempat yang dinilai sakral bagi pendaki dan khususnya bagi warga Jawa Barat. Karena itu pihaknya meminta pemilik akun di media sosial Instagram @eyi-oei dan @bondanramadhani menghapus unggahan tersebut dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.
"Untuk mencegah hal serupa terulang, kami mengajak warga yang bergerak di bidang pendakian dan wisata alam, untuk memberikan edukasi tentang pendaki cerdas dengan tidak melanggar semua aturan yang berlaku. Terlebih kami mengimbau pendaki untuk mematuhi semua aturan yang berlaku termasuk tidak mendaki secara ilegal," ucap dia.
Sebelumnya sejumlah foto bugil yang diunggah di media sosial menjadi viral karena diambil di atas batu yang diduga lokasinya di Alun-alun Suryakancana, Gunung Gede. Bahkan sejumlah grup pendakian di media sosial mengecam keras dan meminta pemilik akun ditindak sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku.
"Kami sempat mendapat pesan singkat dari teman-teman pendaki se Indonesia, terkait foto mesum tersebut. Sebagai volunter taman nasional, kami sangat menyayangkan perbuatannya karena mereka melakukan di atas tempat yang menurut semua pendaki di Indonesia, sangat sakral," kata Niko Rastagil volunter TNGGP.
Ia meminta pihak berwajib mengusut tuntas pemilik akun dan meminta maaf secara terbuka baik di media sosial miliknya atau secara umum di media masa.
"Kami sebagai pendamping selama ini, selalu mengingatkan agar pendaki mematuhi semua larangan dan tidak berbuat ceroboh termasuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar," tutur dia. (Jenda Munthe)