c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

30 Oktober 2020

20:17 WIB

Jangan Bawa Barang Berharga Saat Bersepeda

Dishub DKI Jakarta menyiapkan petugas patroli yang bersifat statis di sejumlah titik, untuk mengantisipasi terjadinya pembegalan atau penjambretan kepada para pesepeda

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Jangan Bawa Barang Berharga Saat Bersepeda
Jangan Bawa Barang Berharga Saat Bersepeda
Pesepeda melintas di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (30/10/2020). Pemprov DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk melakukan pengamanan sebagai antisipasi maraknya begal sepeda di Ibu Kota. ANTARAFOTO/Aprillio Akbar

JAKARTA – Warga diimbau tak membawa barang-barang berharga pada saat bersepeda di ibu kota. Imbauan ini disebarkan untuk mencegah penjambretan dan pembegalan pesepeda yang belakangan marak terjadi.

"Kami imbau para pesepeda, hindari membawa barang-barang berharga. Jadi biasanya pelaku akan melihat, oh dia (pesepeda) itu bawa barang seperti apa yang diincarnya itu. Ya kan? Nah, kita coba menghindari itu, kemudian sedapat mungkin kalau itu memang harus dibawa agar disimpan di dalam saku yang tidak terlihat," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, seperti dikutip dari Antara, Jumat (30/10).

Syafrin mengatakan, para pembegal sepeda umumnya menyasar targetnya di pagi hari, saat para pesepeda memang bersepeda untuk berolahraga. Untuk itu, menurut Syafrin masyarakat harus menutup kesempatan para perampas barang penting milik pesepeda, dengan tidak membawa barang berharga saat mengayuh sepeda di jalanan Jakarta.

"Karena kejahatan itu muncul bukan hanya niat di pelaku, tetapi juga karena adanya kesempatan bagi pelaku untuk melakukan kejahatan. Kesempatan ini yang kita tutup, yang bawa handphone, ya masukkan ke kantong. Misalnya memang tidak tersedia kantong, jangan letakkan di punggung karena di punggung begitu sangat mudah dijambret," ujar Syafrin.

Selain mengimbau masyarakat untuk tidak membawa barang berharga saat bersepeda, Syafrin merencanakan akan menyiapkan petugas patroli yang bersifat statis. Hal ini dilakukan untuk mencegah kejadian pembegalan terhadap pesepeda berulang.

“Seperti hari ini di persimpangan sepanjang Sudirman-MH Thamrin itu ada petugas Dishub yang berjaga. Kita harapkan adanya petugas ini akan mengurungkan niat pelaku untuk melakukan penjambretan," tuturnya.

Selama ini pihaknya selalu melakukan patroli. Namun patroli yang dilakukan bersifat dinamis, karena petugas harus bergerak memutari kawasan-kawasan yang telah ditentukan.

Ia menyadari, patroli yang dilakukan jajaran Dishub DKI belum maksimal. Karenanya, Syafrin pun mengharapkan adanya bantuan petugas patroli rutin baik dari pihak Kepolisian maupun TNI.

"Kami harapkan di titik-titik lain juga bisa dilakukan pengawasan secara intens bersama-sama Kepolisian dan TNI," ujar Syafrin.

Sepanjang Oktober 2020, kasus penjambretan atau pembegalan terhadap pesepeda di Ibu Kota Jakarta mengalami tren peningkatan. Sejauh ini pembegalan pesepeda itu sudah ditemukan di tiga wilayah kota, yaitu Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

Menanggapi maraknya begal sepeda, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat menggiatkan Sistem Keamanan Keliling (Siskamling). Polres Metro Jakarta Pusat dan Polres Metro Jakarta Selatan pun telah menyiapkan personel khusus untuk mencegah kejadian serupa berulang.

Warga bersepeda dengan memakai masker di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (18/10/2020). ANTARAFOTO/Galih Pradipta.

 

Tak Melapor
Polda Metro Jaya sendiri mengaku terkendala dalam pengungkapan kasus begal terhadap pesepeda, karena banyak korban yang enggan melaporkan kejadian yang dialaminya kepada polisi.

"Kami terkendala karena ada korban yang tidak melapor," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya, Rabu.

Yusri mengatakan, pihak kepolisian menerima sebanyak lima laporan pembegalan yang dialami oleh pesepeda. Meski demikian, diperkirakan masih ada korban yang tidak melapor kepada pihak berwajib.

"Yang melapor Oktober saja ada sekitar lima kasus, ini kita dalami dan ada satu kasus yang pelakunya ditangkap, ada yang pengakuannya tujuh kali sudah beraksi begal sepeda," tambahnya.

Yusri pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak sungkan melaporkan segala bentuk tidak kriminal kepada kepolisian. Pasalnya, laporan masyarakat akan sangat membantu pengungkapan kasus kriminal yang meresahkan warga masyarakat.

Diketahui, sejumlah orang menjadi korban begal saat bersepeda di Jalan Jakarta. Salah satu korban begal ialah artis Anjasmara saat bersepeda di Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. Seorang personel militer Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko bahkan turut menjadi korban pembegalan saat tengah bersepeda di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Senin. (Faisal Rachman)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar