c

Selamat

Sabtu, 20 April 2024

NASIONAL

10 September 2020

14:54 WIB

Didorong, Lebih Banyak Perempuan Berkarier Di Bidang IT

Beragam usaha rintisan perlu sentuhan developer perempuan

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Didorong, Lebih Banyak Perempuan Berkarier Di Bidang IT
Didorong, Lebih Banyak Perempuan Berkarier Di Bidang IT
Seorang perempuan sebuah perangkat virtual reality. ANTARA FOTO/Paramayuda

JAKARTA – Dunia teknologi informasi bukanlah dominasi laki-laki atau pria. Keterlibatan perempuan dalam industri ini, diperlukan. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyerukan agar semakin banyak perempuan terjun ke dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) lewat berbagai program dari pemerintah.

"Perempuan sekarang tidak bisa lepas dari teknologi karena semua kehidupan memakai teknologi, terutama saat pandemi," kata Mariam F Barata, Direktur Tata Kelola Aplikasi Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kominfo dalam webinar bertajuk Women for ICT: Peran Perempuan dalam Kemajuan TIK di Indonesia, Kamis (10/9).

Mariam mengatakan, ada berbagai kesempatan yang bisa dimanfaatkan perempuan untuk mendalami dunia teknologi yang saat ini lebih didominasi laki-laki. Beraneka program literasi, edukasi dan inovasi menyara perempuan untuk menggeluti industri ini. Selain Kominfo, kementerian lain dan pihak swasta juga mendorong hal ini.

Target yang disasar adalah kaum hawa dari berbagai latar belakang dan tempat tinggal, mulai dari petani, nelayan, pelaku usaha hingga ibu rumah tangga. "Karena Kominfo punya program literasi masyarakat di desa, banyak ibu di desa tertarik menggunakan internet, mereka antusias sekali untuk belajar," imbuh dia.

Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas dan Sumber Daya Manusia Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mira Tayyiba mendorong hal serupa. Dia menuturkan sebuah program yang bertujuan memberdayakan perempuan di bidang teknologi. Salah satunya adalah Coding Mom , yakni  program pelatihan pemrograman bahasa komputer ibu-ibu rumah tangga yang diadakan Badan Ekonomi Kreatif.

Terdampak Pandemi
Mira menjelaskan, pemberdayaan perempuan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi tak cuma soal melek teknologi. Lebih jauh lagi, tapi bagaimana perempuan bisa memanfaatkan teknologi di sektor digital.

Salah satu yang penting, adalah bagaimana pertumbuhan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang dikomandoi perempuan di e-commerce berkat bantuan digital. Pada 2017, Pisang Goreng Madu Bu Nanik jadi mitra terlaris di layanan pesan antar Go-Food.

Perkembangan bisnis kuliner itu tak lepas dari campur tangan putri Nanik, Michelle K Molloy, yang jadi COO CV. Bu Nanik Group untuk bekerja sama dengan startup yang membuat usaha ibunya semakin dikenal.

"Seperti pisang goreng Bu Nanik," ujar Mira, dikutip dari Antara.

Peran perempuan di pandemi juga disorot Deputi Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indra Gunawan. Pada kesempatan berbeda, dia mengatakan, banyak perempuan yang harus menjadi tulang punggung keluarga sebagai dampak dari pandemi covid-19.

Pandemi memberikan dampak paling besar kepada kelompok rentan, termasuk di antaranya anak-anak dan perempuan. Di antaranya adalah para pekerja migran yang dipulangkan ke Tanah Air. Mirisnya, setelah kembali ke Indonesia juga tidak semuanya bisa mendapatkan pekerjaan baru untuk menghidupi diri dan keluarganya.

"Perempuan menjadi tulang punggung keluarga karena suaminya berhenti bekerja, diisolasi, atau meninggal dunia karena cobid-19," kata Indra dalam webinar berbeda, bertena  pemberdayaan ekonomi perempuan, Rabu.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mencatat hingga 9 Juni 2020 kurang lebih 5.970 pekerja perempuan mengalami pemutusan hubungan kerja dan 16.941 pekerja perempuan dirumahkan.

"Sebanyak 32.277 pekerja migran Indonesia dipulangkan dari berbagai negara, 70,41 persen di antaranya adalah perempuan," tuturnya.

Indra mengatakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah melakukan upaya pemberdayaan ekonomi perempuan, salah satunya melalui program Mekaar yang menggandeng PT Permodalan Nasional Madani (PNM), sebuah badan usaha milik negara yang bergerak di bidang jasa keuangan.

"Diperlukan kerja sama berbagai pihak, termasuk dunia usaha dalam memberdayakan perempuan secara ekonomi," serunya. (Rikando Somba)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar