27 April 2021
18:39 WIB
Editor:
JAKARTA - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap Munarman, eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) di kediamannya, Perumahan Modern Hils, Cinangka-Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (27/4). Munarman ditangkap terkait dugaan kasus tindak pidana terorisme.
Penangkapan Munarman disampaikan oleh Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal (Irjen) Argo Yuwono, saat dihubungi wartawan, Selasa (27/4). Munarman diduga menggerakan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme.
"Benar, yang bersangkutan ditangkap Densus 88 terkait kasus terorisme," kata Argo.
Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar (Kombes) Ahmad Ramadhan menambahakan, Munarman dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan secara intensif.
"Terkait kasus baiat di UIN Jakarta. Kemudian kasus baiat di Makassar dan mengikuti baiat di Medan," kata Ramadhan.
Ramadhan mengatakan, penangkapan ini merupakan hasil pengembangan kasus tindak pidana terorisme yang terjadi beberapa waktu lalu. Salah satunya, terkait tindak pidana terorisme di Makassar.
Terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yusnus mengatakan, tim Densus 88 akan melakukan penggeledahan di Markas FPI, di Pertamburan, Jakarta Barat.
"Kami lakukan penggeledahan di Petamburan," singkat Yusri.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, Densus 88 Antiteror tengah menyelidiki keterlibatan eks petinggi FPI itu dalam kelompok terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Rusdi bilang, Munarman terbukti pernah hadir dalam latihan semi militer anggota JAD di Makassar pada 2015. Bila terbukti, dia memastikan, polisi akan memroses Munarman secara hukum.
Keterlibatan Munarmman di latihan semi militer anggota JAD itu terungkap dari salah satu video pengakuan pelaku tindak pidana terorisme yang ditangkap oleh tim Densus 88 di Makassar. Dalam video yang beredar di media sosial itu, pelaku terorisme tersebut mengaku, pernah melihat Munarmman hadir saat mereka tengah menjalani latihan.
Teroris tersebut mengaku berbaiat kepada Abu Bakar Al Badagdi di hadapan Munarman selaku perwakilan FPI pusat. Dia mengaku, mengikuti taklim rutin FPI sebanyak tiga kali. Dia pun berbaiat bersama 100 orang lainnya dihadapan Munarmman. (James Manullang)