c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

04 Mei 2020

19:58 WIB

Dapur Umum Jadi Solusi Pangan Warga Selama PPSB

Bupati Ciamis ancam pecat camat dan lurah jika ada warga yang sampai kelaparan

Dapur Umum Jadi Solusi Pangan Warga Selama PPSB
Dapur Umum Jadi Solusi Pangan Warga Selama PPSB
Petugas Tagana dan relawan menyediakan sejumlah paket nasi bungkus untuk dibagikan kepada warga di Dapur Umum Lapangan yang beroperasi di Alun-alun Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (16/4/2020). Ini dilakukan untuk mencegah adanya warga yang kelaparan selama wabah corona terjadi. ANTARAFOTO/Adeng Bustomi

CIAMIS – Sejumlah daerah berupaya menjaga kondisi masing-masing warganya di tengah wabah dan dampaknya. Salah satu inisiatif yang muncul dari kalangan warga adalah adanya dapur umum. Tujuannya, agar ada jaminan kebutuhan hidup bagi warga terdampak covid-19 ini. Di Ciamis, salah satunya, ditekankan Bupati Ciamis Herdiat Sunarya, bahwa setiap pemerintah desa bisa mendirikan dapur umum selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dia ingin masyarakat seluruh desa terjamin keberlangsungan hidupnya.

"Dalam melaksanakan PSBB nanti di setiap desa diharapkan diadakannya dapur umum," kata Herdiat Sunarya melalui pernyataan persnya, Senin (4/5).

Ia berharap, seluruh camat dan kepala desa untuk bersama-sama membantu Tim Gugus Tugas Kabupaten Ciamis. Bupati menyatakan, siap mencopot camat apabila di lapangan wilayah tugasnya ada warga yang meninggal akibat kelaparan atau kekurangan pangan selama wabah covid-19 ini.

Anggarannya, dia minta agar pemerintah desa di Kabupaten Ciamis mengalokasikan. Kebijakan ini dilakukan khususnya pada pelaksanaan PSBB selama 14 hari yang dimulai 6 Mei 2020. Setiap desa/kelurahan, kata dia, akan mendapatkan 150 kilogram beras yang siap didistribusikan setiap hari selama 14 hari untuk kebutuhan pangan masyarakat desa. "Untuk kebutuhan beras untuk setiap desa selama 14 hari akan diberikan 150 kg per 14 hari yang akan diberikan ke seluruh desa/kelurahan," katanya, dikutip dari Antara.

Pemkab Ciamis telah menyiapkan anggaran, termasuk dana dari zakat profesi untuk membantu penanggulangan wabah cobid-19, khususnya untuk pengadaan kebutuhan pangan masyarakat."Pemkab Ciamis akan menyediakan 40 ton beras setiap harinya yang dialokasikan dari zakat profesi," katanya.

"Dari zakat profesi sampai dengan bulan ini mendapat Rp1,2 miliar lebih, sebelumnya sebanyak Rp623juta sudah direalisasikan dibelanjakan untuk beras yang telah disampaikan kepada masyarakat, ada sebagian melalui camat di setiap kecamatan," kata Herdiat.

Disiapkan Polisi
Dapur umum juga diinisiasi Polres Metro Bekasi, untuk membantu pangan warga. Ada ratusan nasi kotak untuk berbuka puasa setiap hari selama Ramadan kepada warga terdampak penyakit dari virus corona baru ini.

"Karena selain berdampak pada aspek kesehatan, pandemi COVID-19 ini juga turut meruntuhkan segi perekonomian masyarakat," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan di Cikarang, Minggu.

Hendra, diberitakan Antara, berharap dapur umum yang dibangun di sejumlah wilayah itu mampu mengurangi beban ekonomi yang dirasakan warga.

"Dari dapur umum ini setiap hari polisi menyiapkan nasi kotak. Di Bulan Ramadan ini ratusan nasi kotak ini kita bagi-bagikan ke warga," katanya.

Dapur umum juga merupakan upaya kepolisian menghadirkan jaring pengaman sosial bagi masyarakat sekaligus tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo. "Instruksi Presiden tersebut menjadi penekanan khusus bagi TNI dan Polri yang segera memerintahkan jajarannya masing-masing untuk bahu-membahu membantu kesulitan masyarakat," ungkapnya.

Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kompol Sunardi mengatakan, lokasi dapur umum tersebar di sejumlah kecamatan dan kepolisian sektor di wilayah hukum Kabupaten Bekasi.

"Kegiatan masak-memasak di dapur umum tersebut dilakukan sepenuhnya oleh para polisi wanita Polres Metro Bekasi," ucapnya.

Selama PSBB
Hal sama juga dijalankan di Karawang. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang, Jawa Barat, memantapkan persiapan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan dimulai pada Rabu (6/5). Rencananya selama penerapan PSBB, Pemkab Karawang akan mendirikan dapur umum di setiap desa di wilayah Karawang. Tak hanya itu, Gugus Tugas Karawang juga kini tengah memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan penerapan PSBB.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang Fitra Hergyana di Karawang, Sabtu mengatakan menjelang penerapan PSBB pihaknya bersama jajaran Pemkab Karawang, Kodim dan Polres telah meninjau stok pangan di gudang Bulog.

Dari hasil kunjungan itu, katanya, stok pangan atau logistik di gudang Bulog Karawang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama PSBB berlangsung.
"Karena PSBB ini instruksi langsung Gubernur Jabar dan serentak diterapkan se-Jawa Barat, maka kami pastikan stok, distribusi dan keamanan di Karawang selama PSBB akan berjalan dengan baik," katanya.

Hal tersebut dilakukan karena rencana PSBB itu sudah disetujui oleh Menteri Kesehatan melalui Surat Kepmenkes Nomor HK.01.07/MENKES/289/2020 tentang Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Di wilayah ini, ada 119 orang yang disebut positif terjangkit corona. Mereka , terdiri atas 76 orang sembuh, 10 orang meninggal dan 32 orang masih diisolasi serta satu orang pasien sembuh, namun kemudian meninggal dunia. Untuk pasien dalam pengawasan berjumlah 248 orang, terdiri atas 193 orang sembuh, masih dalam pengawasan 45 orang dan meninggal dunia 10 orang.

Kemudian jumlah orang dalam pemantauan sebanyak 4.087 orang, terdiri atas 2.638 orang selesai pemantauan, masih dalam pemantauan 1.448 orang dan satu orang meninggal dunia.(Rikando Somba)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar