24 Juni 2020
11:07 WIB
JAKARTA – Sempat menimbulkan polemik, Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) Jakarta di ruas Jalan Sudirman-Thamrin kembali ditiadakan sementara, mulai Minggu (28/6) 2020. Selebaran digital dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Rabu (24/6) mengumumkan, HBKB/ CFD di kawasan Sudirman-Thamrin tanggal 28 Juni 2020 ditiadakan untuk sementara sampai waktu yang akan ditentukan kembali.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, gelaran CFD di ruas jalan dimaksud, yang jadi arena masyarakat untuk berolahraga akan ditiadakan pada tanggal tersebut.
"Benar, HBKB Sudirman-Thamrin ditiadakan," kata Syafrin seperti dilansir Antara.
HBKB atau CFD tersebut ditiadakan, kemungkinan besar karena penyelenggaraan CFD pada Minggu tanggal 21 Juni 2020 lalu menjadi pembicaraan publik. Saat itu pengunjung membludak. Padahal, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi masih diterapkan.
Sejak Minggu pagi, kawasan CFD pun dipenuhi warga termasuk anak-anak di bawah usia 9 tahun padahal ibu hamil, anak di bawah 9 tahun dan lansia dilarang beraktivitas di area CFD. Didapati pula warga yang tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak. Hasil tes cepat yang dilakukan oleh Polri di sekitar area CFD itu terhadap 600 orang, ada 5 orang yang reaktif.
Keputusan tak menggelar kembali CFD ini, juga muncul setelah pihak Pemprov DKI Jakarta menyatakan akan melakukan evaluasi mulai Senin tanggal 22 Juni 2020. Kabarnya gelaran HBKB akan disebar di lima wilayah kota dan tidak terpusat di satu ruas jalan saja.
Pemerintah Kota Jakarta Pusat sendiri mengusulkan menyebar kegiatan CFD di delapan kecamatan di wilayah itu. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerumunan orang di Jalan Sudirman hingga MH Thamrin.
"Iya kita masih usulkan (menyebar CFD di delapan kecamatan) itu ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta," kata Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara, Selasa.
Usulan itu dibahas dalam Rapat Pimpinan Wali Kota Jakarta Pusat mengingat pada CFD pertama di masa PSBB transisi pada Minggu (21/6) ternyata menghasilkan kerumunan yang ramai. Nantinya usulan tersebut akan diteruskan oleh Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
"Ini sudah disampaikan tadi lewat Sudin Perhubungan. Nantinya akan dibahas teman-teman di Dinas Perhubungan DKI, memungkinkan atau tidak," kata Bayu.
Bayu mengingatkan jika HBKB kembali dilangsungkan, masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan agar tetap terhindar dari covid-19.
"Kedisplinan masyarakat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam evaluasi kita, jadi jangan lupa tetap ikuti aturan protokol kesehatan," tuturnya.
Warga berolahraga saat hari bebas berkendara atau Car Free Day (CFD) di kawasan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Minggu (21/6/2020). Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta memisahkan jalur untuk pesepeda, olahraga lari, dan jalan kaki saat CFD pertama pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. ANTARAFOTO/Galih Pradipta.
Gelar Simulasi
Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyoroti pelaksanaan kegiatan hari bebas kendaraan bermotor atau CFD di DKI Jakarta yang banyak diikuti oleh masyarakat dan tidak menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.
"Hari ini kami melakukan pemantauan di beberapa tempat seperti area car free day di Jakarta, masih kita lihat beberapa masyarakat lupa bahwa jaga jarak itu penting," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat menyampaikan perkembangan terkini kasus covid-19 di Graha BNPB yang dipantau melalui kanal YouTube di Jakarta, Minggu (21/6).
Yurianto mengingatkan secara tegas, pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat tidak bisa dipisahkan atau dilakukan sepotong-sepotong. Dia pun menekankan, tindakan menjaga jarak fisik untuk mencegah terkena percikan dari mulut atau hidung sangat penting untuk dilakukan dalam upaya pencegahan penularan virus covid-19.
"Ini kami mohon jadi evaluasi kita bersama, menjaga jarak adalah sesuatu yang mutlak kita laksanakan," tegas Yurianto.
Senada, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan simulasi lebih dulu, sebelum membuka kembali aktivitas car free day (CFD) atau hari bebas kendaraan bermotor.
"Sesuai arahan Bapak Presiden sebaiknya kalau akan mengurangi pembatasan untuk sektor-sektor tertentu harus ada simulasi, baru nanti kalau dipastikan semua aman terkendali terutama untuk protokol kesehatan," kata Muhadjir di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Muhadjir pun meminta masyarakat agar menaati protokol kesehatan secara umum yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak, ditambah sejumlah protokol khusus untuk sektor sektor tertentu.
"Nah, harus dipastikan dalam simulasi sudah berjalan baik, karena itu Presiden selalu menaruh perhatian sangat tinggi adanya pembukaan wilayah-wilayah tertentu, objek-objek tertentu kemudian ada 3 hal itu (protokol kesehatan) yang kurang berjalan baik," ungkap Muhadjir.
Namun, Muhadjir memaklumi, pada tahap awal pembukaan wilayah biasanya ada hal-hal yang tidak dapat dikendalikan oleh aparat.
"Tetapi kan biasanya kalau satu atau dua kali tahap pertama pasti terjadi hal-hal di luar perhitungan seperti waktu kita buka bandara, satu hari terjadi anomali tapi setelah itu bisa kita evaluasi," tambah Muhadjir.
Ia mengimbau pemerintah daerah segera mengevaluasi dan memperbaiki pelaksanaan protokol kesehatan saat membuka kegiatan yang tadinya tidak dilakukan pada masa PSBB.
"Saya mengimbau pada semua saja yang telah menyetujui adanya pembukaan untuk sektor kegiatan tertentu kalau ada yang kurang tepat atau kurang beres segera dievaluasi dan untuk tahapan berikutnya supaya dilaksanakan sesuai protokol yang sudah ada," kata Muhadjir. (Faisal Rachman)