c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

14 Juli 2018

14:15 WIB

50 Ha Tanah Pinggiran BKT Akan Jadi Lahan Pertanian

Menteri Amran memproyekskan, jika ditanami cabai semua bisa mensuplai 30 sampai 50 persen untuk DKI Jakarta

Editor: Rikando Somba

50 Ha Tanah  Pinggiran BKT Akan Jadi Lahan Pertanian
50 Ha Tanah  Pinggiran BKT Akan Jadi Lahan Pertanian
Beberapa pekerja bangunan mengatur dan memasang turap di sepanjang Kali Banjir Kanal Timur (BKT)di kawasan Duren Sawit, Jakarta, beberapa waktu lalu. FOTO ANTARA/R.Sukendi

JAKARTA- Masyarakat di sekitar bantaran sungai Banjir Kanal Timur, di DKI Jakarta, bisa memanfaatkan lahan di sepanjang kali itu, sebagai ladang pertanian cabai dan sayur-sayuran. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan tersebut.

Menteri Amran menyebutkan terdapat potensi lahan pertanian sepanjang 25 kilometer atau seluas 50 hektare yang dapat dikelola menjadi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

"Bisa dibayangkan ini panjangnya 25 kilometer, kalau ditanami cabai semua bisa mensuplai 30 sampai 50 persen untuk DKI Jakarta. Daripada hanya rumput mengganggu, butuh tenaga kerja untuk membersihkan," kata Amran.di  bantaran sungai Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta, Sabtu (14/7).

Bantaran sungai BKT ini menjadi KRPL percontohan di daerah perkotaan, khususnya Jakarta. Nantinya, lahan di bantaran sungai akan dipercantik dengan cabai dan berbagai sayuran, mulai dari kangkung, terong, tomat dan bayam.  Menteri Pertanian ini menyatakan, dengan kesadaran masyarakat  untuk memanfaatkan lahan kosong di sungai BKT, masyarakat dapat memenuhi sendiri kebutuhan cabai dan sayuran sehingga stabilitas harga dapat terjaga.

Dengan pemanfaatan KRPL, harga cabai dapat lebih stabil karena pasokan cabai dan sayuran tersedia. Pada tahun lalu, Kementerian Pertanian telah mewujudkan 1.500 KRPL di berbagai wilayah Indonesia.

Selain itu,  keuntungan dari KRPL ini selain masyarakat dapat menambah penghasilan dari penjualan cabai dan sayuran, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak perlu lagi mengerahkan tenaga kerja untuk membersihkan alang-alang rumput pinggir sungai.

Panen Bawang
Amran menambahkan jika lahan bantaran sungai BKT dikelola dengan serius, pasokan sayur-sayuran di Jakarta dapat ditingkatkan. "Kalau dihitung, pinggir sungai ini 50 hektare, jika produksi 10 ton per hektare, bisa menghasilkan cabai hingga 500 ton. Ini akan menjadi percontohan, nanti akan masuk di daerah lain," katanya, dikutip dari Antara.

Kementerian Pertanian pun memberikan bantuan bibit sayuran, alat dan mesin pertanian seperti pompa air, alat semprot dan cultivator.

Beberapa waktu lalu, pola menanam bahan pangan di bantaran BKT memang sudah menuai hasil Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, memanen bawang merah jenis dayak di lahan bantaran Kanal Banjir Timur (KBT), di akhir Maret lalu. Kelompok Tani KBT Mekar Jaya, Kelurahan Duren Sawit adalah penanam bawang ini.

Panen ini dilakukan oleh petugas Satpel Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kecamatan Duren Sawit, Satpol PP kecamatan, kelompok tani dan unsur kelurahan. Lokasi lahan berada tepat di depan RSUK Duren Sawit.

Kasatlak KPKP Duren Sawit, Siti Halimah mengatakan, awalnya memang ini ditujukan sebagai langkah uji coba. Dia mengaku terkejut akan hasil panen yang baik. “Ternyata bawang tumbuh subur dan saat dipanen hasilnya sangat bagus," kata Halimah.

Soal potensi pertanian Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah mengatakan, di Jakarta masih tersedia lahan persawahan yang cukup luas. Anies menyampaikan hal tersebut saat menyambangi area pertanian di Jalan Inspeksi sisi timur Banjir Kanal Timur (BKT), Cakung Timur Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, awal tahun ini.

Menurutnya, di Jakarta ini masih ada lebih dari 300 hektar sawah.   (Rikando Somba)  


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar