c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

10 April 2018

10:16 WIB

38% UN di Kendari Masih Manual

Tiga siswa yang mendekan di Lapas Baubau turut mengikuti UNBK

Editor: Agung Muhammad Fatwa

38% UN di Kendari Masih Manual
38% UN di Kendari Masih Manual
Ilustrasi. siswa mengikuti ujian nasonal berbasis komputer (UNBK). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

KENDARI — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara (Sultra) mengakui bahwa 38% SMA dan Madrasah Aliyah di provinsi itu masih melaksanakan ujian secara manual. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Damsid, Selasa (10/4) mengatakan, peserta yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini baru sebanyak 62% atau 20 ribu lebih dari 35 ribu lebih jumlah peserta ujian yang  tersebar di 17 Kabupaten/Kota.

"Mudah-mudahan pelaksanaan UNBK tahun depan bisa meningkat. Karena itu, saya minta para pengelola sekolah dapat melaksanakan UNBK dengan tertib dan lancar, meski dengan keterbatasan sarana dan prasarana ujian, seperti komputer maupun laptop," ujarnya.

Sebelumnya pada hari pertama pelaksanaan UNBK tingkat SMA dan Madrasah Aliyah di Sultra, secara umum berjalan sukses, meski selama ini dikhawatirkan adanya gangguan pemadaman listrik dan jaringan internet.

"Hingga hari kedua ini, saya optimistis seluruh siswa dapat mengikuti ujian dengan lancar, tanpa kendala apapun, karena kami sudah menggelar simulasi sebanyak tiga kali," kata salah seorang kepala SMU di Kendari, Sarkia.

Sementara itu, para siswa yang mengikuti UNBK tahun ini mengaku mampu mengerjakan soal-soal ujian, seperti yang diperoleh saat simulasi.

"Alhamdulillah, kita bisa mengerjakan soal-soal dengan mudah karena semua soal yang kami kerjakan pada waktu simulasi, semuanya mirip-mirip," ujar Lutfi, salah satu siswa SMA di Kendari.

Sesuai laporan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, 100% siswa SMA maupun Madrasah Aliyah, mengikuti UNBK, bahkan tiga siswa yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Baubau terpaksa dikeluarkan sementara untuk mengikuti Ujian Nasional di Universitas Muhammadiyah Buton.(Rafael Sebayang)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar