c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

13 Juli 2020

19:30 WIB

Pesepeda Dilarang Melintas di Sudirman-Thamrin Akhir Pekan Ini

Jalur sepeda sementara (pop up bike lane) juga akan ditiadakan di sepanjang jalan tersebut

Editor: Agung Muhammad Fatwa

 Pesepeda Dilarang Melintas di Sudirman-Thamrin Akhir Pekan Ini
 Pesepeda Dilarang Melintas di Sudirman-Thamrin Akhir Pekan Ini
Warga berolah raga di kawasan JaIan Sudirman, Jakarta, Minggu (28/6/2020). Warga tetap berolah raga meski Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) ditiadakan di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin dengan alasan menghindari terjadinya kerumunan warga untuk mencegah penyebaran COVID-19. ANTARAFOTO/Galih Pradipta

JAKARTA – Dinas Perhubungan DKI Jakarta melarang pesepeda dan pejalan kaki melintas di Jalan Sudirman- Jalan Thamrin akhir pekan ini. Jalur sepeda sementara (pop up bike lane) juga akan ditiadakan di sepanjang jalan tersebut.

"Tanggal 30 Juli Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) dan tidak boleh lagi ada kegiatan pejalan kaki dan pesepeda di Sudirman-Thamrin," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo di Balai Kota, Senin (13/7).

Pelarangan tersebut menyusul masih meningkatnya angka kasus positif covid-19 di Jakarta. Dari 32 area HBKB, ada dua area HBKB yang tergolong zona merah, yakni Jalan Kelapa Dua Hibrida, Jakarta Utara dan Jalan Amir Hamzah, Menteng Jakarta Pusat.

Syafrin menambahkan, pada umumnya pengunjung 32 area HBKB sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Mereka tidak berkerumun karena memang HBKB alternatif diciptakan agar kerumunan orang mengalami pergerakan.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut masyarakat harus ekstra berhati-hati di transportasi umum. Menanggapi hal itu, Syafrin mengatakan pihaknya telah melakukan pengaturan layanan penumpang transportasi umum, khususnya pada jam sibuk.

Pengaturan di transportasi umum ini sejalan dengan aturan pemerintah yang menetapkan perusahaan mengatur jam kerja dua sif sehingga transportasi umum sejatinya memfasilitasi pada jam-jam sibuk.

"Artinya, pergerakan orang yang di jam inilah yang kita fasilitasi. Yang sisanya kita harapkan tinggal di rumah karena selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi ini kita harapkan 50 persen warga masih WFH," ungkap Syafrin.

Hingga hari ini jumlah kasus harian covid-19 di Jakarta masih bertambah. Per hari ini, terdapat penambahan jumlah kasus positif sebanyak 279 kasus. Jadi, jumlah kumulatif kasus positif di Jakarta sebanyak 14.640 ribu. Dari jumlah tersebut, 9.408 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 710 orang meninggal dunia. (Yanurisa Ananta)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar