c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

KULTURA

29 Oktober 2025

17:57 WIB

Woodplastic, Bioplastik Berbasis Kayu Ramah Lingkungan

Dengan memanfaatkan serbuk kayu, BRIN mengembangkan Woodplastic sebagai alternatif bioplastik yang ramah lingkungan tanpa mengganggu keberlangsungan sumber pangan.  


Editor: Satrio Wicaksono

<p>Woodplastic, Bioplastik Berbasis Kayu Ramah Lingkungan</p>
<p>Woodplastic, Bioplastik Berbasis Kayu Ramah Lingkungan</p>

BRIN kembangan woodplastic, alternatif bioplastik ramah lingkungan. Foto: BRIN. 

JAKARTA - Dalam upaya pengurangan limbah plastik dan pengembangan ekonomi hijau, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melahirkan inovasi material ramah lingkungan berupa Woodplastic.

Inovasi ini merupakan alternatif bioplastik berbasis kayu yang sepenuhnya berasal dari sumber alami. Material ini dipastikan tidak akan mengganggu keberlangsungan sumber pangan.

Peneliti Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk, Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan BRIN, Prabu Satria Sejati dalam Indonesia Research and Innovation Expo (InaRI Expo) 2025, Selasa (28/10) di JIEXPO, Jakarta, mengatakan bahwa WoodPlastic yang dikembangkannya merupakan hasil riset studi doktoral di Université de Lorraine, Prancis.

Prabu menjelaskan, WoodPlastic memanfaatkan serbuk kayu atau lignoselulosa lainnya seperti bambu dan rotan. Material tersebut kemudian direaksikan dengan asam lemak, tanpa tambahan polimer termoplastik sintetis. 

WoodPlastic memiliki sifat translusen, fleksibel, serta hidrofobik atau tahan air. Dari aspek kekuatan mekanik, material ini berada di antara polietilena (PE) dan polipropilena (PP) yang selama ini menjadi standar pada kemasan plastik industri. 

Kelebihan lainnya, produk ini dapat didaur ulang dengan cara dilelehkan ulang dan dicetak kembali sesuai kebutuhan.

"Produk akhirnya 100% bahan alami dan tidak mengambil sumber pangan seperti pati. Dengan demikian, material ini tidak berdampak pada ketahanan pangan," ujarnya dikutip dari laman brin.go.id

Terkait manfaat ekologis untuk jangka panjang, Prabu mengatakan, saat ini sedang dilakukan penelitian mengenai pengujian biodegradabilitasnya. Teknologi ini juga memiliki proses produksi yang relatif sederhana dan tidak menggunakan pelarut kimia, sehingga dinilai lebih efisien dan ramah lingkungan. 

Keunggulan WoodPlastic tidak hanya kompetitif, tetapi juga mampu menjadi opsi material berkelanjutan di berbagai sektor. Material ini juga memiliki potensi untuk diaplikasikan dalam pembuatan kemasan, industri tekstil, pembuatan produk medis seperti patch, hingga untuk interior kendaraan pada industri otomotif.

Pengakuan internasional terhadap riset ini telah diwujudkan melalui paten Prancis nomor FR2205776, dengan daftar inventor dari Prancis dan Indonesia. 

Bahkan, Prabu mengungkapkan, salah satu brand fashion mewah Eropa telah menunjukkan ketertarikan dalam pengembangan WoodPlastic. Hal ini menunjukkan bahwa material tersebut dapat digunakan untuk industri luxury (barang mewah).

Lewat inovasi ini, BRIN membuka peluang kolaborasi dengan berbagai mitra industri untuk percepatan hilirisasi teknologi. Inovasi WoodPlastic menjadi bukti kontribusi nyata BRIN dalam menghadirkan solusi material masa depan yang berkelanjutan, fungsional, dan mendukung transisi Indonesia menuju industri yang lebih hijau. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar