19 Agustus 2024
09:47 WIB
Wisata Edukasi Pembuatan Minyak Kayu Putih Di Mojokerto
Di Bukit Kayoe Putih Mojokerto, pengunjung dapat mempelajari proses pembuatan kayu putih mulai dari pengambilan bahan baku hingga pengujian kualitas minyak.
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Rendi Widodo
Wisata Bukit Kayoe Putih. Instagram/Bukitkayoeputih
JAKARTA - Kayu putih merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang paling banyak dan umum digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Aroma dan khasiatnya yang khas membuat minyak satu ini cukup menarik untuk ditelusuri lebih dalam mulai dari asal tanaman hingga pengolahannya hingga menjadi produk yang banyak diandalkan.
Bicara mengenai pengolahan, di Jawa Timur, terdapat sebuah objek wisata edukasi yang dapat memberikan gambaran mengenai proses pembuatan minyak kayu putih, yakni Bukit Kayoe Putih di Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Dikutip dari situs Perhutani, sebelum menjadi tempat wisata kawasan sekitar Bukit Kayoe Putih sendiri memang memiliki area hutan tanaman kayu putih yang dikenal dengan nama Melaleuca cajuputi, dan bahkan sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
Selain itu karena lokasinya sangat strategis lantaran menyuguhkan pemandangan tiga gunung sekaligus yakni Gunung Welirang, Gunung Arjuno, dan Gunung Penanggungan, kawasan tersebut akhirnya dikembangkan menjadi objek wisata edukasi pembuatan minyak kayu putih.
Luas lahan pepohonan kayu putih yang dikelola oleh Perhutani dan menyokong objek wisata sendiri diketahui mencapai 2,5 hektar. Sementara itu di pusat objek wisatanya yang memang berada di titik perbukitan, mampu menyuguhkan pemandangan city light yang mengagumkan baik saat siang atau malam hari.
Edukasi Pembuatan Kayu Putih
Lebih detail mengenai kegiatan edukasi, pengunjung yang dapat ke Bukit Kayoe dapat mengikuti wahana edukasi yang menawarkan pengalaman belajar mendalam tentang kayu putih, mulai dari proses destilasi minyak hingga menjadi produk jadi menggunakan alat sederhana.
Bahkan pengunjung juga dapat mempelajari jenis-jenis pohon atsiri termasuk pohon kayu putih itu sendiri hingga cara memetik bahan yang benar.
Dalam prosesnya pengunjung akan ditemani oleh seorang pemandu wisata yang mendampingi selama kegiatan berlangsung. Satu sesi edukasi biasanya tersedia mulai pukul 09.00, diawali dengan melihat proses destilasi minyak kayu putih yang berlangsung selama 30 menit, dilanjutkan dengan sesi edukasi tentang kayu putih yang berlangsung selama satu hingga dua jam.
Detail tahapan pembuatannya sendiri terdiri dari pengambilan bahan baku, di mana dari pohon Melaleuca cajuputi, bagian yang digunakan sebagai bahan dasar adalah daunnya yang dikumpulkan dan dibersihkan diproses.
Setelah itu daun kayu putih dikeringkan untuk mengurangi kadar air agar mempermudah proses destilasi. Adapun pengeringan dilakukan dengan meletakkan daun di ruangan yang memiliki sirkulasi udara baik selama beberapa hari.
Masuk ke proses penyulingan, tahap ini dilakukan dengan metode destilasi uap dan air, di mana daun yang telah dikeringkan dimasukkan ke dalam ketel destilasi, dan uap panas dialirkan ke dalam ketel untuk menguapkan minyak atsiri dari daun tersebut.
Setelah penyulingan selesai, dilakukan pemisahan di mana minyak atsiri yang terbentuk dikumpulkan dan dipisahkan dari air menggunakan corong pemisah. Minyak atsiri yang terkumpul tersebut kemudian dipanaskan lagi untuk menguapkan sisa air yang masih terkandung dalam minyak tersebut.
Baru setelahnya, pengumpulan minyak dilakukan dalam wadah tertutup rapat untuk menghindari kontaminasi dan menjaga kualitasnya.
Namun tidak berhenti sampai di situ, minyak yang telah dihasilkan masih akan diuji kualitasnya sebelum dijual atau dipasarkan, dengan memastikan bahwa kandungan sineol atau komponen utama dalam minyak kayu putih memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Selesai mengetahui proses pembuatan minyak kayu putih, bukan berarti pengunjung bisa langsung pulang begitu saja, selain menikmati pemandangan yang sudah difasilitasi dengan tempat singgah seperti kafe atau restoran, kawasan wisata Bukit Kayoe Putih juga memiliki berbagai wahana permainan untuk anak-anak.
Mulai dari playground, kolam renang, rainbow slide, rumah balon udara, dan lain sebagainya, pengunjung yang ingin datang ke Bukit Kayoe Putih hanya perlu membayar tiket masuk awal seharga Rp5.000 untuk anak-anak dan Rp10.000 untuk orang dewasa.