VRIPE-Health, Simulasi Praktik Pendidikan Berbasis VR Buatan UGM

JAKARTA - Tim dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) yang diketuai oleh dr. Hanggoro Tri Rinonce, Sp.PA(K), Ph.D. bersama dengan mitra dari CV. Creacle Studio mengembangkan rekacipta berupa teknologi virtual reality (VR) untuk simulasi praktik pendidikan interprofesi yang bernama Virtual Reality for Interprofessional Education on Health (VRIPE-Health).

Dalam keterangannya di website resmi UGM, praktik kolaborasi interprofesional diyakini merupakan hal yang penting dalam pelayanan kesehatan terintegrasi khususnya dalam pelayanan di rumah sakit.

Meski masih terdapat tantangan dalam penerapannya selama ini, seperti ketidaksetaraan pendidikan tiap profesi, buruknya komunikasi antar profesi, serta peran yang kerap tidak sesuai.

Karena hal itulah UGM merasa perlu diadakannya pendidikan interprofesional yang bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa kesehatan (kedokteran, keperawatan, dan gizi kesehatan), agar kelak mampu berkolaborasi dalam berbagi pengetahuan, kompetensi, dan keputusan untuk memberikan pelayanan kepada pasien dengan tetap memperhatikan peran masing-masing profesi. 

Terlebih dalam pelaksanaan pendidikan interprofesi saat ini, kesempatan berlatih memberikan pelayanan kolaboratif di tatanan klinik relatif masih sangat minim.

Diluncurkan pada 15 Desember 2022, aplikasi VRIPE-Health akan memungkinkan Mahasiswa dari ketiga program studi untuk berkesempatan belajar berkolaborasi melalui komunikasi interprofesi yang dimainkan dalam VR dan juga melakukan tindakan kolaborasi.

Apa lagi aplikasi tersebut terhitung lengkap untuk digunakan mahasiswa dalam prakteknya. Karena melingkupi environment instalasi gawat darurat (IGD), intensive care unit (ICU), dan rawat inap. Serta peralatan medis secara lengkap lainnya dalam bentuk tiga dimensi, sehingga benar-benar menyerupai kondisi rumah sakit.

“Di dalam aplikasi terdapat tokoh avatar dokter, perawat, dan ahli gizi yang dapat dijalankan multiplayer sehingga memungkinkan ketiga mahasiswa dari masing-masing untuk berkolaborasi menangani kasus bersama-sama,” ungkap dr. Hanggoro, Selasa (27/12).

Untuk sementara pada tahun 2022 ini, aplikasi VRIPE-Health sendiri sudah menyiapkan simulasi penanganan dua kasus, yaitu pre-eklampsi atau eklampsi dan juga asma akut. Simulasi dengan VR juga dilengkapi dengan pertanyaan dan panduan penanganan kasus, sehingga diyakini akan dapat memberikan sensasi nyata bagi mahasiswa.

R. Gathot Fajar Suryantoro, S. Kom, selaku CEO dari CV. Creacle Studio mengatakan bahwa aplikasi VRIPE-Health ini telah melalui uji produk berupa uji usability untuk melihat user experience serta uji acceptance untuk mengetahui sinkronisasi antara desain dan fitur yang telah dibuat.

Sehingga Mahasiswa sebagai user dipastikan akan bisa menghadapi kasus mulai dari penggolongan pasien UGD dengan triase, penanganan awal, hingga konsultasi dan kolaborasi yang diperlukan.

"User akan bertemu user lain dengan role yang berbeda di ruang metaverse dan menjalankan tugas sesuai dengan latar belakang pendidikan," kata Gathot.

Dengan kehadirannya dan penggunaannya yang relatif mudah, aplikasi VRIPE-Health diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berlatih berulang-ulang, kapan saja, dan di mana saja tanpa mengkhawatirkan kondisi pasien seperti pada praktik klinik di rumah sakit. 

Dengan harapan, Mahasiswa akan belajar bagaimana memberikan edukasi, melakukan pemeriksaan, menolong persalinan, hingga merawat pasien di perawatan intensif dengan peralatan klinik yang lengkap.