09 Juli 2025
11:51 WIB
UGM Jadi Kampus Paling Berprestasi Tahun 2025 Versi Puspresnas
Jumlah medali yang didapat UGM mengungguli sejumlah perguruan tinggi ternama lainnya, seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang ada di peringkat kedua, dengan koleksi sebanyak 665 medali.
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Andesta Herli Wijaya
Ilustrasi Universitas Gajah Mada. Shutterstock/Aidil Akbar.
JAKARTA - Pusat Prestasi Nasional (Pusprenas) menempatkan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai Kampus Paling Berprestasi di tahun 2025 ini di Indonesia. Status tersebut didapat UGM setelah memperoleh catatan akumulasi jumlah prestasi terbanyak, di antara kampus lainnya, baik itu di bidang akademik dan juga di non-akademik seperti termasuk riset/inovasi, dan seni budaya.
Dalam laporan yang tercantum di halaman Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT), UGM berhak menyandang status paling berprestasi karena berhasil mendapatkan total 669 medali dari berbagai kompetisi yang diikuti.
Adapun penghargaan yang resmi dicatat dan dihitung adalah ajang nasional yang diadakan oleh BPTI Puspresnas, meliputi Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas), Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional (Pilmapres), Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas), dan lain sebagainya.
Jumlah medali yang didapat UGM tersebut mengungguli sejumlah universitas atau perguruan tinggi ternama lainnya di Tanah air, seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang ada di peringkat kedua, dengan koleksi sebanyak 665 medali. Selain itu, juga ada Universitas Brawijaya yang mendapatkan 603 medali, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 503 medali, serta Universitas Indonesia (UI) dengan total 410 medali.
Dalam keterangannya, Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) UGM, Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si, mengatakan keberhasilan UGM meraih prestasi sebagai Kampus Paling Berprestasi di tahun 2025, tidak terlepas dari keberhasilan mereka membangun sinergi antara departemen dan fakultas, dalam komitmen untuk terus memberikan wadah kreativitas dan minat bakat bagi mahasiswa.
Salah satu tindakan nyatanya adalah dengan membentuk task force dan inkubasi untuk sejumlah perlombaan. Misalnya di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), UGM membentuk task force yang bertugas melakukan seleksi internal dan pembinaan khusus sebelum memasuki tahap kompetisi nasional tersebut. Dalam proses inilah UGM bisa mencari potensi-potensi terbaik untuk dapat diasah dan diarahkan lebih lanjut.
"Tentu saja ini sebuah apresiasi bagi kolaborasi semua komponen dan elemen yang ada di UGM. Mahasiswa UGM punya potensi untuk mengembangkan prestasi dengan lebih baik," kata Hempri dalam keterangan resminya, Selasa (8/7).
Terkait potensi mahasiswa, UGM juga telah melakukan penjaringan talenta sejak awal masa penerimaan mahasiswa, melalui jalur mandiri Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi (PBUB). Jalur khusus ini diperuntukan bagi siswa/siswi yang memiliki prestasi di bidang olahraga, seni, dan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) sesuai Program Studi yang dipilih.
Baca juga: Gelar Pendidikan Bergengsi Tak Jamin Nasib Pasti
Selain itu, ekosistem UGM juga dirancang untuk memaksimalkan kreativitas mahasiswa. Selain penjaringan awal melalui PBUB, UGM juga memiliki banyak organisasi baik Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) maupun di tingkat departemen hingga fakultas.
Bagi mahasiswa yang telah mampu menunjukan prestasinya, UGM juga memberikan skema insentif yang dapat diajukan secara berjenjang baik di universitas maupun fakultas. Harapannya, strategi ini dapat meningkatkan motivasi mahasiswa agar terpacu mengikuti berbagai lomba.
"Ya kami terus berupaya untuk menciptakan ekosistem yang ideal ya untuk pengembangan minat dan bakat," ujarnya.