c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

31 Desember 2022

09:14 WIB

UGM Ciptakan VRIPE-Health, Simulasi Praktik Kedokteran Berbasis VR

Dengan teknolohi VR, mahasiswa kedokteran bisa berlatih praktik berulang-ulang.

Penulis: Tristania Dyah Astuti

Editor: Satrio Wicaksono

UGM Ciptakan VRIPE-Health, Simulasi Praktik Kedokteran Berbasis VR
UGM Ciptakan VRIPE-Health, Simulasi Praktik Kedokteran Berbasis VR
Mahasiswa Kesehatan UGM Melakukan Uji Coba Teknologi VR Untuk Pendidikan Interprofesi. Sumber foto: laman UGM

JAKARTA - Dalam praktik pelayanan kesehatan terintegrasi seperti di rumah sakit, kerja sama antara profesi menjadi kunci pelayanan yang optimal. Akan tetapi fakta di lapangan menunjukan kolaborasi antar profesi ini masih menemui berbagai tantangan, misalnya ketidaksetaraan pendidikan tiap profesi, buruknya komunikasi antar profesi, serta peran atau job desk yang kerap tidak sesuai.

Melihat kondisi tersebut, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menilai perlu adanya penguatan kembali pendidikan interprofesional yang didapatkan mahasiswa kesehatan sebelum terjun dalam dunia kerja.

Dalam pelaksanaan pendidikan interprofesi saat ini dinilai masih sangat minim, karena terkendala sulitnya mahasiswa dan pembimbing klinik untuk menyelenggarakan pembelajaran kolaboratif bersamaan, termasuk juga menghadirkan pelayanan kepada pasien.

Pendidikan interprofesi ini dinilai cukup penting karena dapat mempersiapkan mahasiswa kesehatan (kedokteran, keperawatan, dan gizi kesehatan) untuk mampu saling berkolaborasi dalam berbagi pengetahuan, kompetensi, dan keputusan, yang semuanya bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada pasien dengan tetap memperhatikan peran masing-masing profesi.

Atas dasar itu, FK-KMK UGM bersama dengan mitra dari CV Creacle Studio mengembangkan rekacipta berupa teknologi virtual reality (VR) untuk simulasi praktik pendidikan interprofesi yang bernama Virtual Reality for Interprofessional Education on Health (VRIPE-Health).

Ketua tim kerja sama ini, dr. Hanggoro Tri Rinonce, Sp.PA(K), Ph.D., menjelaskan, aplikasi VRIPE-Health ini dilengkapi dengan environment instalasi gawat darurat (IGD), intensive care unit (ICU), dan rawat inap serta peralatan medis yang lengkap dalam bentuk tiga dimensi sehingga benar-benar menyerupai kondisi rumah sakit. 

Sejak diresmikan pada 15 Desember lalu, aplikasi VRIPE-Health ini sudah bisa memberikan simulasi penanganan dua kasus media, yaitu pre-eklampsi/ eklampsi dan asma akut.

“Di dalam aplikasi terdapat tokoh avatar dokter, perawat, dan ahli gizi yang dapat dijalankan multiplayer sehingga memungkinkan ketiga mahasiswa dari masing-masing untuk berkolaborasi menangani kasus bersama-sama,” kata dr. Hanggoro, seperti dikutip dari laman ugm.ac.id, Sabtu (31/12). 

Simulasi dengan VR ini juga dilengkapi dengan pertanyaan dan panduan penanganan kasus sehingga dapat memberikan sensasi nyata bagi mahasiswa. 

Menurut Gathot Fajar Suryantoro, selaku CEO dari CV Creacle Studio, aplikasi VRIPE-Health ini telah melalui uji produk berupa uji usability untuk melihat user experience serta uji acceptance untuk mengetahui sinkronisasi antara desain dan fitur yang telah dibuat. 

“Mahasiswa sebagai user akan menghadapi kasus mulai dari penggolongan pasien UGD dengan triase, penanganan awal, hingga konsultasi dan kolaborasi yang diperlukan. User akan bertemu user lain dengan role yang berbeda di ruang metaverse dan menjalankan tugas sesuai dengan latar belakang pendidikan,” pungkasnya.

Keunggulan lain teknologi VR ini yakni dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berlatih berulang-ulang, kapan saja, dan di mana saja tanpa mengkhawatirkan kondisi pasien seperti pada praktik klinik di rumah sakit. 

Mahasiswa akan belajar bagaimana memberikan edukasi, melakukan pemeriksaan, menolong persalinan, hingga merawat pasien di perawatan intensif dengan peralatan klinik yang lengkap.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar