06 September 2025
13:03 WIB
Tugu Jogja Hingga Banjar Bali Bawa Rasa Nusantara Di Pestapora 2025
Beragam inisiatif unik di Pestapora tak hanya menghadirkan ruang yang instagramable bagi pengunjung, tetapi juga mewujudkan pertemuan tradisi dengan perayaan modern.
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Andesta Herli Wijaya
Instalasi Tugu Yogyakarta di area Festival Pestapora 2025, Gambir Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, 5-7 September 2025. Dok: Bintang.
JAKARTA - Daya tarik sebuah festival musik bukan hanya bergantung pada siapa saja musisi pengisi acaranya. Namun juga terkait bagaimana penyelenggara membuat konsep, dan menghadirkan berbagai daya tarik lainnya di luar panggung. Seperti misalnya aktivitas karaoke, podcast, pertunjukan stand up hingga area hiburan dan tempat istirahat yang biasanya dibangun oleh sponsor acara.
Hal-hal di luar pertunjukan musik tersebut bisa memberikan pengalaman yang lebih luas buat pengunjung sebuah festival musik. Membuat pengunjung bisa mengekspresikan diri secara lebih bebas, bersosialisasi dengan teman atau pengunjung lainnya, ata bahkan sekadar beristirahat sejenak usai menghabiskan energi di panggung utama.
Daya tarik diluar panggung itu bisa menjadi nilai lebih. Seperti di Pestapora, pengalaman-pengalaman di luar panggung utama itu yang bahkan lebih banyak diminati oleh pengunjung.
Di gelaran Pestapora 2025, sebagaimana edisi-edisi sebelumnya, penyelenggara kembali mengupayakan hadirnya pengalaman di luar panggung musik yang unik. Salah satunya dengan menghadirkan Alun-alun Bintang, yang berkolaborasi dengan merek minuman untuk orang dewasa, Bintang.
Alun-alun Bintang sebuah area yang bisa menjadi titik temu utama bagi para pengunjung untuk berkumpul, berbagi energi positif, sekaligus menikmati berbagai penampilan hingga berbagai booth interaktif yang menghubungkan semua orang dalam semangat kebersamaan.
Alun-alun Bintang dihadirkan sebagai ruang sosial di area festival. Area ini dibangun dengan konsep replika, meniru tempat-tempat ikonis yang menjadi tujuan wisata di Indonesia. Di sini, pengunjung bisa merasakan nuansa Nusantara lewat pemandangan Tugu Yogyakarta dan bangunan Banjar khas Bali. Konsep tersebut diusung sebagai upaya merayakan kebanggaan lokal.
"Tahun ini, Pestapora ingin menghadirkan pengalaman yang belum pernah dirasakan pengunjung sebelumnya. Salah satunya adalah Pesta Rakyat Bintang, yang memberikan nuansa festival di dalam festival. Sebuah pengalaman dengan sentuhan budaya Indonesia yang begitu kental," ungkap Direktur Festival Pestapora, Kiki Aulia Ucup dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (6/9).
Selain Alun-alun Bintang yang ada tepat di depan panggung utama Pestapora. Ada juga Banjar Bintang yang berlokasi di depan Boss Stage. Area ini bisa menjadi ruang kumpul autentik khas Yogyakarta ataupun Bali, lengkap dengan gapura dan janur yang menghiasi.
Tak sampai di situ saja, suasana budaya penuh warna juga dihadirkan dengan berbagai penampilan musik lintas genre dan pawai meriah yang membawa energi khas Bali ke tengah festival. Ada pula sajian minuman spesial yang hanya bisa dinikmati pengunjung yang sudah berusia 21 tahun ke atas.
Marketing Manager Bintang, Gaby Inkiriwang, mengatakan bahwa melalui program di Pestapora, pihaknya ingin menciptakan ruang di mana setiap orang merasa terlibat, tanpa memandang latar belakang atau ceritanya.
Baca juga: Pestapora 2025 Cermin Luwesnya Komunitas Musik Tanah Air
Maka itu, bukan hanya area dengan konsep khas lokal Indonesia, sejumlah hiburan menarik juga mereka hadirkan. Seperti parade meriah bernuansa Bali hasil kolaborasi dengan Swara Gembira, yang memeriahkan Pestapora di hari kedua festival. Penampilan Pee Wee Gaskins, DJ collective Pon Your Tone, Jason Ranti, Jebung x Salon RnB, dan live podcast BKR Brothers. Pengunjung juga bisa merias diri mereka di area salon yang berada di area instalasi Alun-alun Jogja.
Melengkapi dua area utama tersebut, di sejumlah titik area Pestapora, Bintang juga menghadirkan Depot Bintang yang berkonsep selayaknya depot jamu yang identik ada di daerah-daerah di Indonesia. Ada pula Angkringan Bintang yang meniru konsep angkringan di Yogyakarta.
Beragam inisiatif dari merek minuman populer tersebut tak hanya menghadirkan ruang yang instagramable bagi pengunjung, tetapi juga mewujudkan pertemuan tradisi dengan perayaan modern. Ruang-ruang ini menyatukan perbedaan dalam kebersamaan yang autentik.