Traveloka Gelar Kompetisi Gim Berskala Internasional

JAKARTA - Jelang akhir tahun, Traveloka menggelar kompetisi mobile gim berskala internasional, "Game Farm International Championship". Kompetisi ini berlangsung mulai dari 6 hingga 19 Desember 2021 dan diikuti oleh gamers dari kawasan Asia Tenggara.

VP of Marketing Transport and Financial Services Traveloka, Andhini Putri, menjelaskan Asia Tenggara menjadi wilayah dengan pertumbuhan gim tercepat di dunia. Berdasarkan laporan Newzoo, Asia Tenggara menghasilkan pendapatan dari industri gim sebesar kurang lebih Rp63 triliun. Pada 2021, tercatat sekitar 82% populasi online di Asia Tenggara bermain mobile game. 

Secara khusus, laporan InMobi juga mencatat, Indonesia mengalami peningkatan jumlah mobile gamer sebanyak dua kali lipat dan penggunaan aplikasi sebesar empat kali lipat pada periode Januari 2020 hingga Januari 2021.

“Tingginya minat masyarakat terhadap mobile games menjadi landasan Traveloka untuk merambah sektor ini. Kanal Game Farm pada aplikasi Traveloka telah hadir sejak September 2021 untuk menghadirkan pengalaman yang lebih interaktif pada platform Traveloka,” kata Andhini dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/12).

Pengguna dapat menikmati lebih dari 20 pilihan casual games di Game Farm secara gratis. Adapun pengguna yang konsisten bermain Game Farm setiap hari mendapat kesempatan yang lebih besar untuk mengantongi berbagai voucher dan kupon yang bisa digunakan untuk pembelian produk Traveloka.

Kembali pada perlombaan, para peserta yang sudah mendaftar akan bertanding melawan peserta dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, dan berkesempatan memenangkan total hadiah voucher senilai Rp675 juta.

Pada saat bersamaan, Traveloka juga menawarkan potongan harga spesial hingga 70% yang dapat digunakan untuk berbagai produk Traveloka mulai dari transportasi, akomodasi, kuliner, atraksi, hingga asuransi.

“Kampanye 12.12 Deals merupakan inisiatif kami untuk mendukung ekosistem sektor pariwisata, membantu keberlangsungan bisnis para mitra Traveloka yang pada akhirnya mampu mempercepat pemulihan ekonomi,” tutup Andhini.