16 Juli 2022
08:06 WIB
Penulis: Tristania Dyah Astuti
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Kasus obesitas atau kelebihan berat badan pada usia anak terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dari data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada tahun 2020, ada sebanyak 39 juta anak usia di bawah 5 tahun mengalami obesitas.
Dilansir dari Healthline, studi yang dilakukan oleh para peneliti Universitas Harvard mengungkapkan, bayi yang kelebihan berat badan dalam 2 tahun pertama memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi di masa kanak-kanak. Bahkan, memungkinkan turunnya kualitas hidup sang anak di kemudian hari.
Meski anak-anak bertubuh gemuk terlihat lucu, namun bobot yang berlebih harus segara dikurangi sebelum mengganggu tumbuh kembang, serta meningkatkan risiko kesehatan seperti masalah jantung, paru-paru, tekanan darah tinggi dan lainnya.
Sebab itu anak dengan overweight perlu menjalani diet hingga mencapai berat badan ideal, sesuai usia dan tinggi badannya.
Akan tetapi untuk mengurangi berat badan anak, perlu kesiapan dan komitmen orang tua dalam membatasi konsumsi anak, terutama makanan atau camilan yang mengandung tinggi gula.
Pada dasarnya prinsip pengaturan diet pada anak obesitas adalah diet dengan gizi seimbang yang sesuai kebutuhan anak. Meski harus menjalani diet, anak obesitas tetap membutuhkan makan sebanyak 3 kali sehari dan 2 kali mendapatkan camilan.
Salah satu diet yang direkomendasikan sekaligus memudahkan orang tua dalam menerapkan gizi seimbang bagi anak obesitas yaitu metode traffic light diets. Dalam jurnal akademi Oxford University dijelaskan, traffic light diet adalah sebuah strategi mengatur atau mengkategorikan makanan kedalam kelompok warna, yaitu warna merah, kuning dan hijau.
Merah adalah kelompok makanan yang harus dikonsumsi secara minimal, misalkan makanan dengan gula garam atau kelori yang tinggi. Seperti dessert dengan coklat, donat, permen, gorengan, soda, dan sejenisnya.
Untuk warna kuning, kelompok makanan berkalori sedang yang bisa dimakan sesekali namun dalam jumlah terbatas. Seperti daging olahan dengan sedikit lemak, susu tinggi lemak, roti dan sereal olahan, salad dengan mayo dan lain-lain.
Sedangkan hijau adalah kelompok makanan yang paling direkomendasikan untuk diberikan setiap hari dalam jadwal makan. Kelompok makanan hijau merupakan makanan yang rendah lemak, rendah gula namun memiliki kandungan serat yang tinggi. Seperti, buah, sayuran hijau, daging dada ayam tanpa lemak, daging sapi tanpa lemak, susu rendah lemak, ikan, kacang-kacangan, roti gandul dan sebagainya.
Dengan pengelompokan makanan ini, orang tua akan lebih mudah dalam menentukan menu makanan sehari-hari untuk diet anak.
Tidak lupa pula untuk mengajak anak aktif bergerak melakukan permainan yang melibatkan aktivitas fisik dan berolahraga secara teratur.