20 Mei 2022
13:08 WIB
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Setelah sempat tertunda selama dua tahun, Titimangsa kembali menampilkan produksi ke-53 mereka. Pementasan ini merupakan teater musikal Inggit Garnasih yang dikenal sebagai istri kedua dari Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno.
Inggit diketahui sebagai sosok yang setia, mulai dari mengantar Soekarno lulus dari sekolahnya, mendukung ekonomi keluarga kala Soekarno baru memulai pergerakan awal dalam berorganisasi, menghidupi Soekarno dengan berjualan, hingga setia mendampingi sang suami di pengasingan.
Namun, ia menolak ketika Soekarno menyatakan ingin menikah lagi karena lebih mempertahankan martabatnya sebagai seorang perempuan.
Terinspirasi dari roman Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan KH, kisah Inggit pun dibawa kembali ke pementasan agar dapat dikenang dan diteladani oleh banyak orang.
"Saya berupaya menghadirkan petikan-petikan peristiwa dalam kehidupan Inggit selama mendampingi Soekarno, dimulai dari sejengkal jarak yang mendekatkan, diakhiri pula dengan sejengkal jarak yang menjauhkan. Tetapi Inggit tetap tegak setelah dihantam ombak," tutur penulis naskah monolog Inggit Ratna Ayu Budhiarti usai pementasan teater musikal Inggit Garnasih di Jakarta, Kamis (19/5).
Pemeran Inggit diisi oleh Happy Salma, yang juga produser dalam produksi teater musikal Inggit Garnasih ini. Adapun Wawan Sofwan sebagai sutradara, Dian HP sebagai komposer, Avip Priatna sebagai komposer, dan Martha Timothy sebagai co-produser yang ikut berpartisipasi dalam pementasan ini.
Sebelumnya, Titimangsa pernah mementaskan Monolog Inggit pada periode tahun 2011 hingga 2014 di Jakarta dan Bandung. Namun yang berbeda dengan pementasan sebelumnya, mereka membawakan Monolog Inggit dalam balutan teater musikal, yang memberikan penampilan yang lebih berwarna dari Jakarta Concert Orchestra dan Batavia Madrigal Singers.
"Musikal juga berkaitan dengan tradisi Sunda, di mana nyanyian adalah bentuk curahan perasaan. Saya pikir akan lebih kuat apabila ungkapan kesedihan tokoh dihadirkan dalam bentuk nyanyian. Inggit hadir sebagai perempuan yang memilih mengingat sesuatu yang baik meski dilanda kesedihan mendalam," cerita sutradara pertunjukan Wawan Sofwan.
Pementasan musikal Monolog Inggit Garnasih ini akan berlangsung pada Jumat dan Sabtu, 20 dan 21 Mei di Ciputra Artpreneur Theatre Kuningan Jakarta. Pementasan ini juga bekerjasama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation dan Sleepbuddy.
Tercatat tiket pertunjukkan sudah terjual habis meskipun kuota penonton masih 75% dari total kapasitas gedung. Harapannya, pertunjukkan ini mampu memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekosistem teater Indonesia yang lebih maju dan berkelanjutan.