07 Juni 2021
13:00 WIB
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Yanurisa Ananta
JAKARTA – Sebagian orang menggunakan aplikasi kencan untuk move on dari pasangan atau pacar setelah putus. Namun, alih-alih sepenuhnya “melanjutkan hidup”, tak jarang pengguna dating apps justru kembali merasakan kepedihan karena menemukan foto dan nama mantan di aplikasi.
Salah satu aplikasi kencan, Tinder, melaporkan sebanyak 40% penggunanya pernah menemukan mantan kekasih di aplikasi. Sementara 24% lainnya mengaku menemukan anggota keluarga di Tinder. Bahkan, 10% responden bertemu dengan profesor mereka di aplikasi kencan.
Menyusul hal itu, 78% pengguna menyatakan lebih memilih tidak bertemu mantan di aplikasi kencan online. Maka dari itu, Tinder baru-baru ini meluncurkan fitur Block Contacts (blokir kontak) akhir pekan lalu guna meminimalkan kejadian tersebut.
Dengan fitur tersebut, pengguna Tinder nantinya bisa memblokir mantan pacar, keluarga, profesor ataupun orang-orang yang tak diinginkan dengan memasukan nomor telepon yang bersangkutan.
“Kami mungkin tidak dapat menyelamatkan Anda dari pertengkaran yang canggung di kedai kopi, tetapi kami bisa memberi Anda kontrol lebih besar atas pengalaman Anda di Tinder,” kata Bernadette Morgan, Group Product Manager, Trust & Safety Tinder.
Tinder telah menguji fitur Block Contacts di India, Korea, dan Jepang. Hasilnya, pengguna yang menggunakan fitur tersebut rata-rata memblokir sekitar selusin orang.
Untuk menggunakan fitur ini, pengguna cukup membuka “pengaturan” di bawah ikon profil, kemudian pilih "Block Contacts ". Lalu berikan izin aplikasi mengakses daftar kontak di ponsel mereka.
Selanjutnya, pengguna harus memilih orang atau nomor telepon mana yang ingin diblokir secara manual, menekannnya, lalu klik "Block Contacts".
Lewat halaman resminya, Tinder mengungkapkan fitur Block Contacts ini diluncurkan untuk menyambut musim panas (di Amerika Serikat dan negara-negara belahan utara dunia lainnya). Tujuannya agar pengguna bisa menyambut "Uncuffing Season" dengan lebih bebas.
“Uncuffing Season” adalah periode waktu, biasanya bulan-bulan awal musim panas, ketika orang memutuskan hubungan yang dijalankan pada awal musim dingin alias "cuffing season". Mereka biasa memutuskan hubungan tersebut untuk memulai hubungan yang lebih ceria dan seru atau untuk melajang di musim panas.
Gagasan itu bukan fenomena baru. Merujuk data Tinder, 63% responden survei setuju bahwa musim panas adalah waktu terbaik untuk melajang.